Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Obesitas, Flimty Bantu Buang Lemak Kolesterol dan Gula pada Makanan

Cegah Obesitas, Flimty Bantu Buang Lemak Kolesterol dan Gula pada Makanan Kredit Foto: Dok. Flimty
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banyak penyakit ringan hingga penyakit berbahaya berasal dari saluran pencernaan. Terlebih di era yang canggih dan serba instan ini hampir semua produk makanan yang dikonsumsi sarat lemak dan sedikit nutrisi seperti fast food dan daging olahan.

Bahan pangan seperti buah berasal dari kecepatan proses dengan pupuk kimia dan pestisida. Bahkan hewan ternak pun menggunakan hormon. Jika dikonsumsi secara terus-menerus, maka zat-zat tersebut tidak bisa terurai oleh sistem metabolisme tubuh. Akibatnya, terjadilah penumpukan racun dalam tubuh.  Baca Juga: Dianggap Gagal Hadapi Corona, Menteri Kesehatan Mengundurkan Diri

Inilah yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi melambat, yang mengakibatkan penumpukan lemak dan obesitas. Memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut, Flimty hadir memberikan manfaat all-in-one untuk mendapatkan berat badan ideal, membersihkan/detox racun usus, saluran pencernaan, hingga zat-zat yang tidak bisa terurai yang bersarang dalam tubuh. Baca Juga: 5 Alasan Kuat untuk Berhenti Makan Mi Instan, Catat Ya!

Flimty sendiri telah mengantongi seluruh izin, dari BPOM RI, HACCP, GMP, hingga Halal MUI. Setelah 2 tahun berjalan, Dennis Hadi secara resmi ikut bergabung mengelola brand Flimty, dalam acara peresmiannya, Sabtu (19/9), menjelaskan, Flimty bukanlah produk baru, sebab sudah ada sejak dua tahun lalu.

“Bisa dikatakan menjadi market leader di bidangnya," sebutnya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9/2020).

Soal Flimty, Dennis mengatakan, ketika makanan masuk ke dalam tubuh, maka Flimty akan mengikat lemak, kolesterol, minyak, zat berbahaya yang bersarang di usus halus dan dibuang melalui BAB. Selain itu Flimty yang memiliki segudang manfaat untuk tubuh, seperti psyllium husk & soluble fiber. Diketahui, psyllium husk ini mengandung 66% serat larut dan 34% serat tidak larut alami. 

Fungsi dari serat larut ini akan menyerap air dan membentuk gel. Gel inilah yang kemudian berfungsi untuk mengikat lemak, gula darah, kolesterol di dalam perut dan mengangkutnya ke usus besar, lalu dikeluarkan melalui BAB. 

“Dibantu dengan kandungan soluble fiber yang kaya serat dan membantu menyehatkan usus," jelas Dennis.

Edward Jogia selaku Direktur PT Anugrah Inovasi Makmur Indonesia menambahkan, Flimty juga mengandung goji berry yang memliki Oxygen Radical Absorbance Capacity (ORAC) tertinggi di seluruh dunia. Dia mengungkapkan, menurut penelitian, para ahli mengatakan goji berry dapat meningkatkan fungsi sel tubuh dan sel darah putih interleukin-2, memperbaiki pola tidur, dan mencegah penuaan dini, hingga memperpanjang usia. Selain itu, goji berry juga mengandung omega-6 dan omega-3, juga 11 mineral essential dan 22 mineral lainnya, vitamin dan 18 jenis asam amino. 

"Flimty adalah fiber multifungsi yang juga memiliki banyak khasiat. Selain untuk menurunkan berat badan seperti banyak testimoni yang kami dapatkan, juga mampu menambah daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan agar tubuh Anda selalu dalam kondisi prima," kata Edward.

Produk ini juga mampu membersihkan usus dari toxin/racun dan menjaga kesehatan saluran pencernaan. Selainnya, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Setelah 2 tahun kehadirannya di Indonesia, saat ini pemasaran Flimty dibantu oleh lebih dari 200 distributor/agen yang tersebar di seluruh Indonesia. 

"Saat ini kami maksimalkan agen dan marketplace. Ke depan, kami juga berencana akan masuk ke apotek-apotek," tandas Edward.

Untuk memperluas pasar, bulan depan Flimty berencana akan rebranding, termasuk menambah varian rasa menjadi dua rasa (black currant dan rasberry). Selain itu juga ke depan juga akan menargetkan untuk menyasar pasar yang lebih merata dari market digital hingga offline. 

"Kapasitas pabrik kami hingga 200 juta sachet sebulan. Ke depan potensinya pasti akan lebih besar lagi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: