Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

7 Cara Kelola Keuangan selama PSBB Jilid II

7 Cara Kelola Keuangan selama PSBB Jilid II Kredit Foto: Unsplash/Micheile Henderson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II atau populer dengan istilah PSBB Total sejak 14 September 2020 hingga 27 September mendatang.

Pemberlakuan PSBB secara ketat ini memicu kontroversi di publik karena dikhawatirkan memberi pengaruh negatif ke sektor ekonomi, baik bagi pelaku usaha maupun pekerja. Kebijakan PSBB Total ini sendiri diambil setelah selama dua bulan sebelumnya Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB transisi yang terbukti mampu menggeliatkan aktivitas usaha dan bisnis.

Baca Juga: Keuangan Sering Jebol? Coba 5 Tips Cerdas Finansial ala Miliarder Ini!

Demi menghindari dampak negatif PSBB Total, penting bagi kita mengelola keuangan yang sebaik mungkin. Lantas, bagaimana cara yang jitu untuk mengelola keuangan selama menjalani PSBB jilid II ini?

1. Berhentilah Berinvestasi Kalau…

IHSG yang rontok setelah kabar PSBB mencuat justru menjadi keuntungan bagi mereka yang mengerti dan memiliki cukup uang untuk masuk ke pasar, namun apabila kondisi keuangan Anda pas-pasan maka lebih baik untuk tidak masuk ke dalam instrumen investasi dengan profil risiko tinggi.

Sebaiknya Anda masuk ke dalam instrumen investasi yang bersifat aman seperti reksa dana pasar uang, emas, dan sebagainya.

2. Utamakanlah Kebutuhan Dasar

Utamakanlah untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari seperti makan, listrik, air, atau internet. Apalagi, apabila kita sudah memiliki tanggungan maka kebutuhan-kebutuhan dasar seperti ini tidak boleh diabaikan.

3. Membuat Anggaran dan Berhemat

Jadikanlah PSBB Jilid II ini sebagai momentum untuk mulai mencatat setiap pengeluaran kita. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran dan berhemat. Membuat anggaran dan berhemat penting di tengah kondisi ekonomi Indonesia ke depan yang masih belum menentu.

4. Membuat Dana Darurat

Buatlah dana darurat sesuai kebutuhan kita, seperti single minimal 3-6 kali dari pengeluaran pasti bulanan, 9-12 kali bagi mereka yang telah berkeluarga. Tujuan dana darurat adalah menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan seperti terkena PHK.

5. Aktif Mencari Bantuan Pemerintah

Pemerintah telah menyiapkan bantuan untuk semua kalangan baik keluarga, pengangguran, karyawan swasta, dan pelajar, baik pulsa, sembako, maupun uang tunai. Bila Anda terkena dampak finansial akibat pandemi ini maka aktiflah mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan. Tidak perlu malu apabila memang Anda memang butuh dan pantas mendapatkan bantuan tersebut.

6. Negosiasikan Utang yang Dimiliki

Bernegosiasilah kepada pihak pemberi pinjaman dan mintalah rekstrukturisasi utang kita. Apabila kita memiliki catatan yang baik selama ini maka mereka pasti akan memberi pilhan-pilihan terbaik seperti apa.

7. Tambahlah Kemampuan Kita dalam Menghasilkan Uang

Kita sudah melakukan semuanya, namun bila semua masih tidak cukup maka mulailah menambah sumber pemasukan seperti dengan berjualan online. Menambah sumber pemasukan ini juga penting untuk menutup lubang pengeluaran kita.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: