Wah, Korban PHK dan Ibu-ibu Bakal Dapat Pinjaman dengan Bunga 0% Dari Pemerintah
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membuat skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru yaitu KUR Super Mikro. Sasaran utamanya ialah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Ibu Rumah Tangga yang menjalankan usaha produktif.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa skema tersebut disalurkan dengan suku bunga 0% sampai dengan 31 Desember 2020. Pemerintah juga memberikan kemudahan persyaratan seperti tidak ada jaminan tambahan dan minimum lama usaha calon penerima KUR dan digantikan dengan keikutsertaannya dalam program pendampingan atau pelatihan.
“Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memberikan penguatan bagi UMKM untuk bertahan dan bangkit pada masa Pandemi COVID-19. Pemerintah optimistis bahwa perekonomian Indonesia dapat tumbuh dan penyebaran COVID-19 dapat ditekan,” tutur Airlangga.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Salurkan KUR ke UMKM Lewat Gojek, Grab, Tokopedia Hingga Shopee
Salah satu bentuk implementasi kebijakan penguatan UMKM adalah dengan penyaluran KUR yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh 3 Bank Penyalur KUR yaitu BRI, Bank Mandiri, dan BNI bagi UMKM mitra platform digital aitu Gojek, Grab Indonesia, Tokopedia, dan Shopee Indonesia.
DDiharapkan penyaluran KUR kepada UMKM mitra platform digital tersebut dapat dilanjutkan dan diperluas dengan penyaluran KUR dari 42 Penyalur KUR lainnya.
“Total KUR yang disalurkan oleh Bank Penyalur KUR pada hari ini mencapai Rp31,08 miliar yang diberikan kepada 294 debitur UMKM. Dari total penyaluran KUR hari ini terdapat pula penyaluran KUR Super Mikro sebesar Rp70 juta kepada 8 UMKM. Penyaluran KUR hari ini merupakan tahap awal yang akan ditindaklanjuti dengan penyaluran KUR kepada 12 juta UMKM mitra platform digital yang potensial menerima KUR,” ujar Airlangga.
Realisasi KUR hari ini menambahkan kembali kinerja penyaluran KUR dari Januari s.d. 18 September 2020 yang telah mencapai Rp111,21 triliun (58,53% dari target penyaluran KUR tahun 2020 sebesar Rp190 triliun) dan diberikan kepada 3,28 juta debitur. Penyaluran KUR yang sangat baik tersebut juga diikuti dengan kualitas KUR yang terjaga dengan baik. Hal tersebut tercermin dengan tingkat NPL KUR terjaga sebesar 0,87% pada posisi September 2020.
Baca Juga: Menko Airlangga Tegaskan Resesi Bukan Kiamat
Di tengah masa pandemi COVID-19 terdapat permintaan penambahan plafon KUR dari beberapa penyalur KUR. Hal tersebut menjadikan total plafon KUR tahun 2020 yang telah didistribusikan sebesar Rp208,85 triliun. Jumlah tersebut termasuk Rp11,3 triliun plafon KUR Super Mikro dan permintaan tambahan plafon KUR untuk skema lainnya.
“Upaya Pemerintah dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk platform digital diharapkan dapat menumbuhkan kembali aktivitas usaha UMKM dan mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” tutur Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri