Peringatan dari Badan Urusan Pangan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) disebut sebagai alarm bagi pemerintah Indonesia untuk menyiapkan food estate atau dikenal sebagai lumbung pangan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan peringatan FAO itu juga disampaikan ke semua negara di saat masa pandemi COVID-19, yakni adanya potensi krisis pangan di masa depan.
"Peringatan sudah berapa kali oleh FAO dari PBB tentang kemungkinan akan ada kelangkaan pangan atau krisis pangan dunia sebagai akibat dr pandemi COVID-19. Ini FAO sudah berkali-kali memberi peringatan semua negara supaya siap menghadapi kemungkinan kelangkaan pangan," kata Prabowo usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu 23 September 2020.
Baca Juga: Diperintah Prabowo Menangkan Mantu Jokowi, Eh Bang Sandi Dibilang Korbankan Rakyat
Ditunjuk sebagai leading sektor, Prabowo menyebut pembagian tugas antar kementerian sudah dibicarakan. Termasuk dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran.
"Tentunya yang paling utama adalah Menteri Pertanian tugas pokok beliau kita hanya membackup sebagai cadangan," kata dia.
Prabowo pun menyinggung tanaman singkong yang akan diurusi oleh kementerian yang dipimpinnya. Nampaknya kementerian yang fokus pada pertahanan negara itu diberikan tugas menanam bahan pangan yang mengandung karbohidrat seperti nasi dan roti. Rencanan ke depan, supaya negara tidak lagi ketergantungan impor komoditas unggulan tersebut.
"Dan juga mie, dan Indonesia sudah konsumen mie kedua terbesar di dunia. Dan kita ingin menjamin bahwa kita tidak tergantung dari persediaan luar negeri," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat