
Perwakilan artis pendukung Jokowi yang kini menjadi pengkritik selanjutnya adalah Hanung Bramantyo. Sutradara spesialis film layar lebar ini ikut menyampaikan unek-uneknya soal Pilkada di saat corona.
"Sepengetahuan saya di lapangan mengatur ratusan crew untuk patuh pada protokol Covid saja sulit banget. Apalagi ratusan ribu orang saat Pilkada. Please mohon dikaji ulang Pak Jokowi," kata Hanung melalui akun Twitternya, @Hanungbramantyo, Rabu (23/9/2020).
Baca Juga: Khofifah Mau Pilkada Beriringan dengan Upaya Kendalikan Covid-19, Yakin Bisa?
Eks Politisi PAN Abdillah Toha juga ikut melontarkan kritik. Padahal, dia tercatat sebagai barisan pendukung Jokowi. Dia bilang, ada kesan kuat pemimpin nasional tidak lagi mendengar rakyat. Suara partai dan oligarki lebih penting.
"Contohnya rakyat minta Pilkada ditunda tidak digubris," kicau @AT_AbdillahToha.
Salah satu follower-nya menimpali singkat. "Maaf Bib. Bukan kesan, tapi fakta," ujar @fyathir. "Suara rakyat, suara NU, dan Muhammadiyah sebagai penopang utama negara pun diabaikan," tuntasnya.
Bahkan, ulama karismatik KH Mustofa Bisri atau Gus Mus ikut mengkritik sikap ngotot pemerintah soal Pilkada. Lewat akun Twitternya, Gus Mus memposting sebuah berita terkait konser dangdut yang digelar Wakil Ketua DPRD Tegal yang sempat viral.
"Rakyat, minimal yang diwakili NU dan Muhammadiyah, telah meminta pemerintah menunda Pilkada Serentak. Tapi tampaknya pemerintah masih yakin dengan kemampuannya menjaga dan menanggulangi dampak pandemi. Kita khawatir yang yakin hanya yang di Atas sana. Di bawah seperti dalam berita ini?," cuit Gus Mus dengan melampirkan link berita.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo