Ilmuwan China Jumpai Bukti-bukti ASI Bisa Lawan Virus Corona
Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
Tong dan koleganya mencampurkan beberapa sel sehat ke dalam ASI manusia, kemudian mencuci ASI dan mengekspos sel tersebut ke virus.
Mereka mengamati hampir tidak ada pengikatan atau masuknya virus ke sel-sel ini.
Para peneliti juga temukan pengobatan juga menghentikan replikasi virus dalam sel yang sudah terinfeksi.
Mereka menyimpulkan bahwa infeksi dapat dihambat oleh ASI, yang telah diketahui memiliki efek penekan pada bakteri dan virus seperti HIV.
Peneliti mencurigai virus corona sensitif terhadap beberapa protein antivirus terkenal dalam susu, seperti laktoferin.
Namun, tidak menemukan satu pun protein yang bekerja seperti yang diharapkan.
Sebaliknya, mereka mengatakan bahan yang paling disukai untuk menghambat virus adalah whey (protein susu), yang mengandung beberapa protein berbeda.
Air dadih sapi dan kambing, mampu menekan strain virus hidup sekitar 70 persen, menurut penelitian Tong.
Sebagai perbandingan, khasiat whey manusia mencapai hampir 100 persen.
ASI mampu menghilangkan virus dalam berbagai jenis sel yang lebih luas, namun para peneliti mengatakan tidak jelas apa yang menyebabkan perbedaan tersebut.
Tong dan koleganya mengatakan mereka belum menemukan tanda-tanda bahaya yang disebabkan oleh ASI, yang 'mendorong proliferasi sel' saat membunuh virus.
Beberapa orang tua diketahui menggunakan ASI sumbangan untuk memberi makan bayi mereka, yang sering kali dipasteurisasi untuk menghilangkan potensi kontaminasi.
Namun, tim China menemukan bahwa memanaskan susu hingga 90 derajat selama 10 menit menonaktifkan whey, menyebabkan tingkat perlindungan terhadap virus corona akan turun hingga di bawah 20 persen.
"Penting untuk mengidentifikasi faktor kunci untuk pengembangan obat antivirus lebih lanjut," ujar tim penelitian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: