Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Subsidi Kuota Internet Nadiem Makarim Tuai Kritik, Dibilang Tak Tepat Sasaran

Subsidi Kuota Internet Nadiem Makarim Tuai Kritik, Dibilang Tak Tepat Sasaran Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga

"Ada daerah yang mungkin tidak butuh kuota internet, tetapi gawai, jaringan internet, atau buku. Jadi, anggaran Rp7,2 triliun itu enggak sia-sia," jelasnya lagi.

Senada dengan Indra, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda juga pernah melontarkan kritik terhadap kebijakan subsidi kuota internet. Ia menilai, Kemendikbud harusnya membuat rincian syarat penerima subsidi internet.

"Filosofinya kan memberi yang tak mampu, (tapi) akibat keterbatasan data, semua disubsidi. Bagi yang mampu, lebih baik tak usah dicantumkan," ujarnya lewat konferensi virtual pada awal September.

Sekadar informasi, sebelumnya, Anggota Ombudsman RI, Alivin Lie mengaku menerima bantuan internet 50 GB. Kemendikbud menyebut, ia berhak menerimanya karena sedang mengambil studi S-3.

Alvin menilai, harusnya proses penyaluran bantuan mesti melalui tahap verifikasi sehingga tak salah sasaran. "Rasanya, mahasiswa S-3 seperti saya enggak perlu dapat kuota internet (subsidi). Ini kan untuk membantu yang masih muda. Kalau S-2, S-3 kan umumnya sudah bekerja," jelasnya, Selasa (22/9/2020).

Bahkan, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengestimasi kalau subsidi kuota akan rugi Rp1,7 triliun akibat 'kuota terbuang'.

Wakil Sekretaris FSGI, Fahriza Marta Tanjung pada Minggu (27/9/2020) berujar, "karena kuota sisa akan hilang saat masa aktif habis, kami prediksi ada sekitar 15-30 GB (kuota) tak terpakai.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: