Dibilang Mata-Mata China, Huawei Rela 'Bedah' Jaringan Demi Bantah Tuduhan Itu
Sejak 2012, sejumlah pihak menganggap Huawei sebagai ancaman keamanan nasional. Hubungan perusahaan dengan pemerintah China membuat beberapa pemerintah dunia semakin cemas akan hal itu.
Meski hal itu tak pernah terbukti dan selalu Huawei bantah, Presiden Donald Trump bahkan menggunakan alasan 'keamanan nasional' untuk memblokir bisnis Huawei dengan perusahaan-perusahaan lokalnya lewat Daftar Hitam Perdagangan Amerika Serikat (AS), dilansir dari Phone Arena, Kamis (1/10/2020).
Karena larangan itu, Huawei mesti mencari pemasok alternatif guna mengganti komponen penting untuk ponsel dan jaringan telekomunikasinya. Kepala Unit Bisnis Huawei di Italia, Luigi De Vecchis pun mengatakan, "kami siap membedah bagian inti (jaringan 5G). Kami bersedia dibedah untuk menanggapi semua tekanan politik ini."
Baca Juga: Duh, Amerika Hasut Italia Buat Blokir Huawei
Baca Juga: Pemerintah China Mau Selidiki Android, Ternyata Karena Masalah Ini ....
Ia pun tak percaya kalau negara sebesar AS menyerang negara lain dengan tuduhan tak berdasar kepada perusahaan asing seperti Huawei.
De Vecchis berujar, "saya tak bisa berkata-kata (bahwa) negara seperti AS menyerang negara lain lewat penghancuran."
Secara kebetulan, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo ada di Italia ketika Huawei membuka pusat keamanan siber di negara itu. Ia mencoba mengingatkan Italia soal potensi risiko keamanan dari Huawei.
De Vecchis menambahkan, pihaknya tak akan meninggalkan pasar Italia; justru sedang berupaya menciptakan produk untuk negara itu. "Huawei sangat tidak mungkin meninggalkan pasar karena situasi saat ini," jelas eksekutif Huawei itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: