Parah! Teror Warganet +62 Bikin Medsos Vanuatu Non-Aktifkan Kolom Komentar
Nick Howett, Manajer Komunikasi Kantor Pariwisata Vanuatu, mengatakan bahwa ia tidak terkejut dengan banyaknya komentar bernada rasis di media sosial Vanuatu.
Pasalnya, hal ini telah terjadi sebelumnya setelah pemimpin atau politisi Vanuatu berbicara tentang masalah kemerdekaan Papua Barat.
“Setiap kali seorang pemimpin Vanuatu berpidato di PBB, itu terjadi,” ucap Howett.
Beberapa akun yang menyerang media sosial Vanuatu adalah akun nyata dengan pengguna asli. Namun, Nick menyebut ada beberapa komentar yang berasal dari akun palsu.
“Maksud saya, itulah yang dikenal dalam bisnis sebagai perilaku tidak otentik terkoordinasi. Karena tidak otentik bagi akun kami, ini adalah sesuatu yang berasal dari luar,” terang Howett.
Ini bukan kali pertama akun bot Indonesia diduga melakukan spamming pada unggahan di media sosial.
Pada Oktober tahun 2019 lalu, Facebook mengumumkan bahwa pihaknya telah menghapus lebih dari 100 akun Facebook dan Instagram di Indonesia yang disebut sebagai “perilaku tidak otentik terkoordinasi”.
Hingga artikel ini dibuat, akun Instagram @vanuatuisland telah menonaktifkan fitur komentar di berbagai unggahannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto