Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Jenderal TNI Senior Ragukan Kesaptamargaan Gatot: Prihatin

Dua Jenderal TNI Senior Ragukan Kesaptamargaan Gatot: Prihatin Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan

Menurut Agum, seorang purnawirawan meskipun dia sudah purna dari tugasnya tapi dia belum purna dengan pengabdiannya.

Dalam pengabdiannya sebagai seorang purnawirawan, lanjut Agum, seorang purnawirawan harus berpedoman dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit TNI.

"Mengenai insiden di TMP Pahlawan Kalibata kemarin, saya sangat prihatin ya. Itu sama sekali tidak mencerminkan seorang purnawirawan. Saya pikir kalau kita ingin melakukan tindakan di lapangan, yang pertama harus tertib.

Tertib itu artinya apa, harus ada izin yang lengkap, harus mengikuti peraturan yang berlaku, dan harus menghormati para petugas di lapangan TNI dan Polri. Mereka itu bertugas untuk menertibkan, mengamankan, jangan konfrontatif sama mereka, itu tidak bijak," kata Agum Gumelar dikutip dari TV One, Jumat (2/10/2020).

Mantan Danjen Kopassus ke-13 itu juga mempertanyakan hadirnya para purnawirawan yang mengenakan Baret Merah simbol pasukan Kopassus di Kalibata. Menurut Agum, ketika dirinya menjabat sebagai Danjen Kopassus, dia selalu menekankan agar seluruh prajurit komando dapat menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, mencintai dan dicintai seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, bukan menjadi kebanggaan salah satu kelompok tertentu.

"Jadi cara-cara seperti kemarin itu, mohon maaf yaa, sebagai prajurit Baret Merah, saya sebagai mantan Danjen saya ingin koreksi, tidak seperti itu. Jangan terlalu murah meneriakkan Komando di tempat-tempat yang tidak tepat. Apa yang terjadi kemarin terus terang saya sebagai mantan Danjen Kopassus merasa agak kurang nyaman dengan apa yang dilakukan rekan-rekan purnawirawan Korps Baret Merah ini," katanya. 

"Untuk rekan-rekan purnawirawan ada Pak Gatot, di situ ada Pak Din, atau siapapun, saya sampaikan ketika saudara-saudara melakukan gerakan moral itu bagus dalam rangka mengawal bangsa ini ke depan, tetapi harus betul-betul gerakan moral, jangan menjadi suatu gerakan politik. Gerakan moral itu tentunya harus diikuti dengan moral yang tinggi," tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: