Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Positif Covid-19, Trump Langsung Dibawa ke RS dan Diberi Obat Ini

Positif Covid-19, Trump Langsung Dibawa ke RS dan Diberi Obat Ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperlihatkan kepalan tangannya saat ia tiba untuk reli kampanye di Newport News, Virginia, Amerika Serikat, Jumat (25/9/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tom Brenner
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendadak dibawa ke Walter Reed National Military Medical Center di Bethesda, Md., pada Jumat setelah dia dan Ibu Negara Melania Trump positif terinfeksi Covid-19. Trump diberi obat bernama REGN-COV2 yang sejatinya belum disetujui penggunaannya oleh Food and Drug Administration (FAA).

"Presiden tetap sehat, memiliki gejala ringan, dan telah bekerja sepanjang hari. Karena kewaspadaan yang berlebih, dan atas rekomendasi dokter dan pakar medisnya, Presiden akan bekerja dari kantor kepresidenan di Walter Reed selama beberapa hari ke depan. Presiden Trump menghargai curahan dukungan untuk dia dan Ibu Negara," kata juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany, seperti dikutip NPR, Sabtu (3/10/2020).

Baca Juga: Trump Tertular Corona, Putin dan Erdogan Bilang Begini...

Gedung Putih juga memberikan pembaruan singkat tentang perlakuan medis terhadap Trump pada hari Jumat. Sean Conley, dokter presiden, mengatakan bahwa Trump menerima obat eksperimental yang dibuat oleh Regeneron, yang mengandung dua antibodi melawan virus corona.

Obat ini sedang dalam uji klinis dan belum disetujui oleh FAA. Bagaimana tim medis presiden mendapatkan obat itu tidak diungkapkan dalam pernyataan dokter tersebut.

Pihak Regeneron menolak berkomentar secara khusus, dengan alasan kerahasiaan pasien. Tapi Regeneron mengatakan pihaknya dapat membuat obat tersedia di luar uji klinis melalui "program penggunaan welas asih", tunduk pada persetujuan dari komite peninjau.

Obat yang disebut REGN-COV2 diberikan dalam dosis tunggal melalui suntikan (infus). Presiden menerima dosis tinggi yang sedang diuji oleh perusahaan, yakni 8 gram. Karena obat tersebut mengandung dua antibodi, kadang-kadang disebut koktail antibodi.

Perusahaan merilis hasil awal minggu ini dari tes pasien yang dirawat di luar rumah sakit. Studi tersebut menemukan bahwa pada pasien yang tubuhnya tidak menghasilkan antibodi sendiri untuk melawan virus corona, obat tersebut memperbaiki gejala dan menurunkan jumlah virus dari waktu ke waktu dibandingkan dengan plasebo.

Presiden juga mengonsumsi beberapa suplemen, yakni zinc, vitamin D, dan melatonin. Dia mengonsumsi obat mulas; famotidine (nama merek Pepcid) dan dan aspirin harian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: