Dalam istilah sederhananya, laba bersih adalah uang yang tersisa setelah membayar semua biaya suatu usaha. Dalam praktiknya, ini bisa menjadi sangat kompleks dalam organisasi besar. Pembukuan atau akuntan harus merinci dan mengalokasikan pendapatan dan pengeluaran dengan benar ke ruang lingkup dan konteks kerja tertentu di mana istilah tersebut diterapkan.
Pendapatan bersih biasanya dihitung per tahun, untuk setiap tahun fiskal. Item yang dipotong biasanya akan mencakup biaya pajak, biaya pembiayaan (biaya bunga), dan hak minoritas. Demikian pula, dividen saham preferen akan dikurangi juga, meski bukan merupakan beban.
Untuk perusahaan merchandising, biaya yang dikurangi dapat berupa harga pokok penjualan, diskon penjualan, dan retur dan tunjangan penjualan.
Untuk perusahaan produk, biaya periklanan, manufaktur, & desain dan pengembangan sudah termasuk. Laba bersih juga dapat dihitung dengan menambahkan pendapatan operasional perusahaan ke pendapatan non-operasional dan kemudian mengurangi pajak.
Untuk menghitung laba bersih untuk suatu usaha (seperti perusahaan, divisi, atau proyek), kurangi semua biaya, termasuk bagian wajar dari total overhead perusahaan, dari pendapatan kotor atau omset. Laba bersih adalah ukuran profitabilitas fundamental usaha. Berikut perhitungannya:
Laba bersih = pendapatan penjualan - biaya total
Saat mendasarkan keputusan investasi pada pendapatan bersih suatu perusahaan, investor harus meninjau kualitas angka yang digunakan untuk sampai pada penghasilan kena pajak dan NI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: