Belajar dari Para Survivor, Kiat Inovasi Kreatif UKM Bertahan di Tengah Pandemi
Selebihnya, sebanyak 14,2% pelaku UMKM nasional mengaku menderita penurunan kinerja di kisaran 10-30% dibanding kondisi sebelum pandemi. Masih dari data yang sama, sebanyak 15% mengalami penurunan 31-60 persen, sebanyak 26% menderita penyusutan bisnis lebih dari 60%, sedangkan sisanya mencapai 36,7% bahkan penjualannya benar-benar terhenti.
"Namun demikian, harapan bukan berarti benar-benar hilang. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM) justru melihat adanya peluang tersembunyi di tengah minimnya interaksi sosial secara fisik di masyarakat," ucapnya.
Baca Juga: Tips Bisnis Startup: Jangan Kurangi Biaya Pemasaran di Tengah Pandemi, Lakukan 3 Hal Ini!
Baca Juga: Klaim Bahlil: UU Cipta Kerja Sah, Ratusan Investor Berbondong-bondong Tanam Duit
Mengacu pada catatan Kemenkop-UKM, selama pandemi berlangsung transaksi harian penjualan e-commerce di sepanjang triwulan II-2020 mencapai Rp4,8 juta, naik signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masih sebesar Rp3,1 juta.
Tak hanya itu, persentase konsumen yang baru pertama kali berbelanja online selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mencapai 51%.
"Sebuah capaian sejarah baru dalam bisnis e-commerce nasional selama ini. Pelaku bisnis ke depannya bisa kembali mengembangkan bisnisnya dengan baik dan maksimal," pungkas Ihsan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: