Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fadli Zon Disebut Gigit Prabowo, Netizen: Bawannya Muna, Dosa Itu Om!

Fadli Zon Disebut Gigit Prabowo, Netizen: Bawannya Muna, Dosa Itu Om! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon bikin geger lagi. Kali ini, dia sebut pemerintah sebagai rezim tangan besi. Padahal kita tahu, partainya Fadli merupakan bagian dari koalisi pemerintah. Bahkan Bos Gerindra, Prabowo Subianto saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Mengkritik pemerintah bertangan besi, Fadli dianggap sama saja sedang menggigit Prabowo, bosnya sendiri. 

Pernyataan Fadli soal rezim tangan besi diulasnya saat ngobrol dengan aktivis 212, Neno Warisman di channel YouTube Neno Warisman Official. Fadli kemudian membagikan potongan wawancara tersebut dalam akun Twitter miliknya, Jumat (9/10/2020). 

"Jangan jadi tangan besi. Karena setiap hari adalah anugerah," tweet Fadli mengutip petikan dialog bersama Neno Warisman yang berjudul FADLI ZON HAMPIR MATI 3X

Baca Juga: Fahri Cerita Awal Kenal Fadli Zon: Sama-sama Demo 91 hingga Beda Cerita Lucu Zaman Orba

Kritikan Fadli terhadap pemerintah ini terkait dengan polemik pengesahan UU Cipta Kerja. "Saat ini kita sedang berada di tengah pandemi. Prioritas utama mestinya isu kesehatan dan kemanusian, seperti yang dikatakan Presiden," ucap Fadli. 

Eks Wakil Ketua DPR itu menyebut, sejak awal, Omnibus Law bermasalah dari segi substansi maupun prosedurnya. "Jadi memang undang-undang ini bermasalah, tak hanya substansi tapi juga prosedur," tandasnya.

Banyak kritik yang disampaikan Fadli pada UU Ciptaker. Mulai dari pemotongan pesangon bagi buruh, penghapusan Upah Minimum Kabupaten (UMK) menjadi Upah Minimum Provinsi (UMP), hingga hak cuti buruh. Untuk itu, dia menilai wajar bila UU Ciptaker ini memancing instabilitas dengan terjadinya aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah.

"Omnibus law ini kurang memperhatikan partisipasi dan suara masyarakat," ungkap Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR itu.

Kritikan keras Fadli pada pemerintah dibalas sejumlah warga dunia maya. Fadli dianggap sedang menegur Prabowo. "Ini mah sama aja Fadli gigit Prabowo," pungkas @subhan_mars. 

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mempertanyakan sikap Prabowo ke Fadli terkait UU ini. "Partai Anda kenapa setuju dengan UU Cipta Kerja bang @fadlizon? Bagaimana sebetulnya sikap prabowo terhadap UU ini? #SeriusNanya," tanyanya di akun @yunartowijaya. 

"Jangan nanya sama tukang sabun om @yunartowijaya. Bibirnya licin kayak detergen," ledek @Virus_detection. "Muke gila masih mending daripada muka dua. Emang kalau ngaku malu sudah selesai urusan," timpal @tiyeng.

Baca Juga: Fadli Zon Cetus: UU Cipta Kerja Contoh Buruk Demokrasi Indonesia!

Baca Juga: Prabowo Bakal Serahkan Rantis-rantis Maung ke TNI

Akun @PratamaUnggah menilai Fadli tidak punya pendirian. "Om @fadlizon bawaannya muna, lain dijempol ama di gedung DPR. Waktu sidang setuju, di tv dan di sosmed ngaku nolak. Dosa tu om," cetusnya. "dua kaki," tukas @ chiesaaldo_.

Menurut @Am4ngBanjar, Fadli sedang membangun citra. "Salah satu politisi yang pengen selalu terlihat jadi oposisi padahal bosnya udah gabung koalisi hahah," bebernya. "Fz ini aneh. Kenapa sih orang begini gak di keluarkan aja dari gerinda. Memperkeruh suasana," desak @Wawan23359742.

Karena Fadli dan Prabowo beda sikap membuat @harung curiga hubungan keduanya sedang tidak baik. "Btw status hubungan prabowo dan fadli zon gimana sih sekarang? Masih hopeng apa udah hts-an? wokwokwok," sebutnya. "Mending hijrah ke PKS aja," usul @ DimasPermana817. "Emang mau diterima?" tanya balik @jenk_kelin.

Namun, ada juga netizen yang mendukung sikap Fadli. "Tetaplah berpihak kepada kebenaran meskipun hidup mu sendirian Bang Fadli Zon.. Semoga selalu Istiqomah kawan walaupun kau berjuang tanpa partai dan ketua umummu Prabowo Subianto," harap @SetiawanLiwa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: