Gus Jazil: Dikomandoi Ulama, Santri dan Umat Islam Pertahankan Kemerdekaan RI di Medan Pertempuran
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan peringatan Hari Santri setiap 22 Oktober merupakan upaya untuk mengenang kembali bagaimana para ulama atau kiai dan umat Islam di Indonesia ikut terlibat langsung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di medan pertempuran.
"Umat Islam di bawah komando kiai memanggul senjata maupun tidak, pergi ke medan pertempuran untuk mempertahankan Indonesia dari penjajah yang menolak menyerah," ujarnya di Jakarta (12/10/2020).
Hal demikian menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menunjukan bahwa para ulama dan umat Islam peduli masa depan bangsa Indonesia. "Bayangkan bila para kiai tidak mengeluarkan Resolusi Jihad pada masa itu," ujarnya.
Baca Juga: Bamsoet Desak Jokowi Segera Terbitkan PP Akhiri Polemik UU Cipta Kerja
Dengan adanya Resolusi Jihad, umat Islam yang berada dalam radius 94 km dari tempat masuk dan keberadaan musuh, penjajah, diwajibkan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Seluruh umat Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan santri dengan senjata atau tidak wajib bela negara," tuturnya. Sedang umat Islam yang berada di luar radius 94 km, hukumnya fardu kifayah dalam ikut ke medan pertempuran.
Semangat para kiai dan ummat Islam inilah yang menurut pria yang akrab dipanggil Gus Jazil perlu ditauladani. "Kiai dan ulama terbukti mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan," ungkapnya.
Seruan kiai dikatakan membuat umat Islam berani ke medan pertempuran. "Demi membela kebenaran mereka sudi menghadapi musuh yang terlatih dan memiliki senjata yang hebat pada masa itu,” paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: