Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Negara-negara yang Menjadi Sarang Ranjau Darat Terbesar di Dunia

Negara-negara yang Menjadi Sarang Ranjau Darat Terbesar di Dunia Kredit Foto: Reuters/Enrique Marcarian

7. Kamboja

Perkiraan sebaran ranjau : 7 juta

Tiga dekade perang di Kamboja meninggalkan luka mendalam bagi seluruh masyarakat Kamboja.

Bahkan sampai hari ini masyarakat masih merasakan dampak perang yang cukup mematikan dengan tertanamnya 7 juta ranjau di tanah mereka yang mengakibatkan berbagai warga sipil mengalami luka-luka.

8. Bosnia-Herzegovina

Perkiraan sebaran ranjau : 6 juta

Bosnia-Herzegovina pun memendam sekitar 6 juta ranjau. Pada akhir 2013, Bosnia dan Herzegovina telah melaporkan bahwa daerah seluas 1.216 km persegi telah terkontaminasi dengan ranjau yang sebagian besar ditanam pada 1992-1995 ketika pecahnya Yugoslavia.

Upaya menghilangkan ranjau-ranjau ini telah terhambat oleh banjir 2014 yang menggeser banyak ranjau ke daerah-daerah yang telah dibersihkan.

9. Kuwait

Perkiraan sebaran ranjau : 5 juta

Kuwait adalah salah satu negera dengan kekayaan minyak yang melimpah dan memiliki panorama alam yang indah.

Meskipun demikian, ternyata Kuwait juga menyimpan catatan masa lalu yang kelam dengan tersebarnya 5 juta ranjau di negara tersebut yang salah satunya akibat ivasi Irak.

10. Vietnam

Perkiraan sebaran ranjau : 3,5 juta

Dampak perang membuat wilayah Vietnam saat ini diperkirakan masih menyimpan sekitar 3,5 juta ranjau. Ranjau dan bom merupakan warisan perang antara Vietnam dan Amerika Serikat (AS) pada Perang Dunia II sejak 1945 hingga 1975.

Dalam perang tersebut, AS melakukan empat kali penjatuhan ranjau dan bom dari udara dan telah menewaskan sekitar 42.000 dan melukai lebih dari 62.000 jiwa.

Pemerintah Vietnam menyebutkan negaranya butuh paling tidak 100 tahun atau dana lebih dari USD10 miliar (Rp131 triliun) untuk membebaskan negaranya dari ranjau darat dan bom.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: