Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sobat Steve Jobs: Dia Sangat Berubah Usai Apple Dapat Investasi Besar

Sobat Steve Jobs: Dia Sangat Berubah Usai Apple Dapat Investasi Besar Kredit Foto: Twitter/marciojmsilva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebelum Steve Jobs menjadi CEO pendiri Apple, Steve Wozniak mengungkap bahwa Jobs dulunya adalah seorang pria muda yang suka bermain, nonton konser dan seorang yang lucu. Steve Wozniak sendiri adalah salah satu pendiri Apple bersama Steve Jobs.

Woz, sapaan akrabnya, mengungkap bahwa kepribadian Jobs berubah setelah ia menjadi pendiri perusahaan dengan pendapatan yang besar. Ketika Woz dan Jobs bertemu di tahun 70-an, pasangan itu terikat pada kecintaan mereka pada elektronik, pergi ke konser bersama, mengejar perlengkapan konser, dan hal yang menyenangkan lainnya.

Baca Juga: Sedih! Ayah Kandung Steve Jobs, Imigran Suriah yang Tak Pernah Bertemu Anaknya

Hingga pada tahun 1976, mereka pun mendirikan Apple Computers, Inc., ketika Jobs berusia 21 dan Wozniak berusia 26.

Wozniak mengatakan kejenakaannya berhenti setelah Apple menerima investasi besar pertamanya, pinjaman bank yang dijamin sebesar USD250.000 dari Mike Markkula pada tahun 1977 (setara lebih dari USD1,1 juta saat ini) dan perusahaan mulai lepas landas.

"Dia tiba-tiba tidak ingin berbicara tentang lelucon, [atau] hal-hal yang menyenangkan untuk anak-anak, hanya setelan bisnis di depan majalah, berbicara tentang bisnis, dan belajar bagaimana berbicara." ujar Woz.

Jobs disebutkan sangat fokus pada pengembangan merek pribadinya. Saat itulah kepribadiannya berubah, dan dia menjadi sangat strict.

Sebagai seorang pemimpin, Jobs memiliki reputasi sebagai orang yang menuntut. Bahkan cara berpakaiannya juga parah. Seperti di tahun 80-an, dia mulai mengenakan seragam berupa turtleneck hitam yang dirancang oleh Issey Miyake dan jeans, karena dia mendengar bahwa karyawan Sony mengenakan seragam.

Woz mengatakan bahwa Jobs ingin menjadi tokoh sejarah penting yang telah benar-benar mengubah umat manusia selamanya, seperti William Shakespeare.

"Dia ingin menjadi salah satu dari mereka, dan dia merasa memiliki motivasi,” kata Wozniak.

Di sisi lain, Woz mengatakan dia sendiri tidak ingin berurusan dengan ketenaran atau uang dan sangat puas menjadi insinyur komputer yang merancang chip.

"Saya menyukainya, dan saya tidak ingin pernah dirusak dengan banyak uang,” katanya.

Woz mengatakan bahwa Jobs kurang aktif dalam mengembangkan perangkat lunak komputer. Ia malah fokus pada desain, periklanan dan berbicara dengan pers.

"Satu hal yang dia inginkan adalah menjadi penting di dunia, meskipun dia tidak memiliki latar belakang akademis atau bisnis, dia memiliki saya," katanya.

Wozniak percaya bahwa perubahan besar Jobs dalam sikapnya adalah cara mengkomunikasikan bahwa dia seorang pebisnis.

"Dia ingin memastikan dunia mendapat pesan bahwa semua pemikiran komputer berasal dari kepalanya, dan pemikirannya," kata Wozniak.

Woz pun meninggalkan perusahaan pada tahun 1985. Pada akhir 2019, kapitalisasi pasar Apple mencapai rekor USD1,4 triliun (Rp20.687 triliun), dan analis teknologi memperkirakan bahwa Apple dapat mencapai penilaian USD2 triliun (Rp29.552 triliun) pada akhir 2021.

Namun Wozniak menegaskan bahwa uang, kekuasaan, dan ketenaran bukanlah faktor penuntun hidupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: