Jakarta Digeruduk Ribuan Massa PA 212 hingga FPI: Rupiah di Ujung Tanduk!
Nilai tukar rupiah berada di ujung tanduk ketika Jakarta kembali digeruduk oleh ribuan massa aksi tolak UU Cipta Kerja pada Selasa, 13 Oktober 2020. Sebagaimana dikatakan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana, hari ini ada sekitar 1.000 massa yang akan turun ke jalan.
Baca Juga: Nasib Perusahaan Milik Konglomerat Budi Hartono: Bos Djarum, Orang Terkaya Nomor 1
Ribuan massa tersebut merupakan gabungan dari anggota PA 212, Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, dan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK).
"Pemberitahuan sudah, massanya hanya 1.000. Tinggal tunjukkan apakah mereka 1.000 atau bukan," pungkasnya pada Senin, 12 Oktober 2020 kemarin.
Baca Juga: Pecah Telor! Saham BRI Syariah Melonjak Drastis 240% Lebih Gara-Gara....
Baca Juga: PA 212 Cs Besok Geruduk Istana: Pantang Pulang Sebelum UU Cipta Kerja Tumbang
Kekhawatiran bahwa aksi hari ini akan kembali ricuh seperti sebelumnya membuat rupiah berbalik tumbang ke Rp14.776 per dolar AS. Sampai dengan siang ini pun, rupiah masih tertekan di kisaran Rp14.700-an.
Hingga pukul 14.29 WIB, rupiah terdepresiasi sedalam -0,51% ke level Rp14.766 per dolar AS. Dua mata uang Eropa lainnya juga ikut menyerang rupiah, yaitu euro (-0,22%) dan poundsterling (-0,20%). Sementara itu, rupiah melemah tipis -0,02% terhadap dolar Australia.
Belum cukup sampai di situ, seluruh mata uang Asia juga ikut memosisikan rupiah di zona merah. Sebagai yang paling terpuruk di Benua Kuning, rupiah ambruk terhadap yaun (-0,55%), won (-0,47%), yen (-0,39%), baht (-0,38%), dolar Hong Kong (-0,37%), dolar Singapura (-0,32%), dolar Taiwan (-0,29%), dan ringgit (-0,20%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih