Proses registrasi nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) terganggu oleh penuhnya kapasitas mesin CEIR (Centralized Equipment Identity Register), begitu menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Direktur Jenderal Sumber Data dan Perangkat Informatika, Kemenkominfo, Ismail mengklaim, mesin CEIR beroperasi dengan normal selama ini. Data IMEI dari perangkat ponsel pintar, komputer, hingga tablet hingga 10 Oktober sudah masuk ke mesin itu.
"Sudah diunggah data IMEI ponsel baru yang kemarin sempat tertunda," kata Ismail melalui keterangan resminya, dilansir Selasa (13/10/2020).
Baca Juga: Amerika Desak Portugal Buat Blokir Huawei, China Murka!
Baca Juga: Wow! China Uji Coba Yuan Digital Skala Besar, Bagikan Puluhan Juta ke Masyarakat!
Sekadar informasi, mesin CEIR berfungsi mengintegrasikan sistem registrasi IMEI dari lima operator. Sistemnya terus mengalami penyempurnaan guna memastikan kapasitasnya untuk mengendalikan IMEI.
Ismail berkata, "kini, kapasitas mesin CEIR mencukupi untuk menerima data terbaru."
Pengelolaan CIER berada di bawah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kemenkominfo; guna mengoordinasikan pengendalian IMEI oleh operator telekomunikasi seluler.
"Jika ada produsen yang saat ini belum dapat memasukkan data nomor IMEI, maka bisa segera berkoordinasi dengan Kemenperin," tambah Ismail.
Asal tahu saja, pemerintah mulai menerapkan pengendalian IMEI mulai 15 September 2020 menggunakan sistem CEIR. Pengendalian itu bertujuan memberi kepastian hukum kepada operator sekaligus melindungi konsumen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna