Studi: Peningkatan Minat Perbesar Kapitalisasi Pasar Bitcoin hingga Ratusan Miliar Dolar
Dalam laporan yang baru-baru ini dirilis berjudul "Tesis Investasi Bitcoin, Fidelity Digital Assets" mendemonstrasikan bagaimana manajer portofolio dapat meningkatkan pengembalian mereka dengan mengalokasikan sebagian dari kepemilikan mereka ke Bitcoin (BTC). Laporan tersebut juga berspekulasi bahwa dalam waktu dekat, peningkatan minat institusional dapat memperluas kapitalisasi pasar Bitcoin hingga ratusan miliar dolar seperti dikutip dari Cointelegraph, Rabu (14/10/2020).
Untuk mendukung tesisnya, Fidelity menyimulasikan portofolio sampel yang dimulai dengan alokasi default 60/40 antara ekuitas dan instrumen pendapatan tetap. Mereka kemudian mendiversifikasi ini dengan Bitcoin pada tingkat 1 hingga 3 persen. Dalam setiap skenario yang dipertimbangkan oleh Fidelity, portofolio yang memiliki alokasi Bitcoin lebih tinggi mengungguli rekan-rekan mereka yang kurang terdiversifikasi.
Baca Juga: Perusahaan Besutan Bos Twitter Tambah 4.709 Bitcoin Setara Rp735 M!
Aset yang berkorelasi negatif atau menunjukkan korelasi rendah dengan pasar lainnya memberikan manfaat tambahan bagi manajer portofolio. Mereka memungkinkan pengurangan volatilitas tanpa harus mengorbankan keuntungan. Portofolio simulasi yang terus menyimpan Bitcoin diuntungkan dari rendahnya korelasi aset dengan aset tradisional. Namun, laporan tersebut mengakui bahwa peningkatan adopsi Bitcoin oleh industri keuangan dapat menyebabkan korelasi yang lebih besar di masa depan sehingga mengurangi manfaat diversifikasi.
Laporan Fidelity juga memperkirakan potensi redistribusi investasi dari investasi alternatif dan pendapatan tetap ke Bitcoin. Pasar bekas bernilai US$13,4 triliun (Rp197.632 trilun). Jadi, jika Bitcoin ingin merebut 5% dari pasar ini, kapitalisasi pasarnya akan meningkat sebesar US$670 miliar (Rp9.881 triliun).
Jika ingin menangkap 10%, kapitalisasi pasar akan meningkat US$1,3 triliun (Rp19.172 triliun). Pasar obligasi kira-kira bernilai US$50,3 triliun (Rp741.824 triliun). Jika Bitcoin menangkap 1% dari pasar itu, ini akan menghasilkan US$500 miliar (Rp7.374 triliun) lagi.
Hasil obligasi yang terus menurun, menurut laporan tersebut, dapat mendorong manajer aset lebih jauh ke arah aset alternatif. Jika perkiraan paling optimis terwujud, kapitalisasi Bitcoin dapat meningkat menjadi US$2 triliun (Rp29.496 triliun).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: