Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tips Pakai Listrik dengan Benar dari PLN

Tips Pakai Listrik dengan Benar dari PLN Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok manusia. Energi tersebut sangat besar perannya dalam kehidupan manusia. Sebab, hampir setiap perangkat kerja kini membutuhkan listrik.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan, mengatakan bahwa masyarakat sebaiknya selalu waspada terhadap bahaya yang bisa ditimbulkan oleh listrik. Di sisi lain, dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan bahaya listrik jika sudah menggunakannya sebagaimana mestinya.

Baca Juga: 298 Gardu PLN Terendam Banjir di Pameungpeuk, Garut

"Listrik akan menjadikan kehidupan yang lebih baik jika diperlakukan juga dengan baik," kata Doddy dalam keterangan tertulis, Rabu (14/10/2020).

Doddy memberikan tips bagaimana terhindar dari bahaya listrik sebagai berikut:

1. Gunakan listrik sesuai daya tersambung di rumah. Apabila Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter PLN sering turun karena kurang daya, segeralah untuk menambah daya listrik agar alat elektronik juga tidak cepat rusak akibat sering mati tiba-tiba karena MCB sering turun.

2. Tidak mengganti MCB sendiri dengan tujuan memperbesar daya listrik yang masuk ke rumah karena bisa berbahaya baik bagi lingkungan maupun rumah itu sendiri. Arus listrik besar dan tidak diimbangi dengan kabel yang sesuai bisa menyebabkan kabel panas, berujung pada korsleting listrik sampai kebakaran.

3. Tidak mengambil listrik langsung dari tiang listrik karena arus listrik yang masuk ke rumah menjadi tidak terukur dan bisa berakhir pada kebakaran seperti mengganti MCB sendiri. Selain itu, masyarakat juga dirugikan karena tegangan listrik di sekitar bisa saja menjadi drop.

PLN sudah mengatur dan membagi listrik suatu gardu listrik sesuai dengan daya yang terdaftar di PLN pada suatu daerah. Apabila ada penggunaan listrik yang tidak terdaftar dan tidak terukur, hal itu akan memengaruhi juga tegangan listrik yang ada di daerah tersebut.

4. Menggunakan alat elektronik atau jaringan listrik yang sudah Standar Nasional Indonesia (SNI) karena sudah melalui uji kelayakan. Selain itu, masyarakat juga harus memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk instalasi listrik di rumahnya sebagai tanda bahwa instalasi listrik sesuai dengan standar.

5. Listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) menjadi wewenang Pemerintah Daerah setempat. Apabila masyarakat menginginkan adanya PJU di wilayahnya bisa menghubungi pemerintah daerah setempat atau swadaya masyarakat sendiri. Mengambil listrik dari tiang untuk penerangan jalan bukanlah jalan pintas.

Pengambilan listrik dari tiang menggunakan kabel yang tidak standar bisa berbahaya bagai keselamatan jiwa. Kabel yang tidak standar akan rentan terkelupas dan menimbulkan kebocoran arus listrik.

Apabila kabel terkelupas tersebut menempel pada bahan yang mudah menghantarkan listrik bisa mengakibatkan sengatan aliran listrik pada orang yang memegangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: