Nanik mengakui, PUSLIT Sukosari masih kurang lengkap jika dibandingkan Kebun Plasma Nutfah Pisang Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta. Akan tetapi, PUSLIT Sukosari memiliki koleksi pisang terlangkap di Jatim hingga mendapat kunjungan baik bersifat penelitian ilmiah hingga wisata.
"Pengunjung ada yang melakukan penelitian ilmiah dan sekedar wisata mencari benih dan informasi terkait pisang. Meski belum selengkap milik Kebun Plasma Nutfah Pisang di Yogya, koleksi kami paling lengkap di Jatim. Selain itu kami satu satunya di Jatim yang mengkolaborasikan antara kebun koleksi pisang dengan keilmuan yang lain. Jadi selain belajar tentang jenis tebu, jenis pisang, kita bisa belajar teknik budidaya kultur jaringan, pemupukan, pengendalian hama, pembuatan pupuk organik dan lain-lain,” kata Nanik.
Rencananya lanjut Nanik, pihaknya akan melakukan pengembangan tindak lanjut selain memperbanyak varietas pisang, melalui Laboratorium Mikrobiologi akan dikembangkan penelitian tentang pengolahanhasil dari komoditas pisang sehingga meningkatkan nilai jual pisang nantinya.
"Benih pisang tersebut kami peroleh dari berbagai daerah di Jatim dan Jateng dalam bentuk bibit tunas dan kami kembangkan dengan kultur jaringan sekaligus optimalisasi laboratorium kultur jaringan yang kami miliki. Selain mendapat edukasi budidaya pisang pengunjung juga diperkenalkan analisa prospektif usaha pengolahan pisang,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil