Terdapat dua faktor yang memiliki peranan penting dalam strategi SEO, yaitu crawling dan indexing. Di saat yang bersamaan, permasalahan dalam melakukan crawling dan indexing dapat menyebabkan situs Anda kehilangan peringkatnya di halaman mesin pencarian. Hal itu terlepas dari konten sehebat apapun atau berapa banyak backlink yang Anda miliki.
Memiliki situs yang telah di-crawl dan diindeks sangat penting bagi keberhasilan pemasaran digital. Jika situs Anda dapat tampil di halaman mesin pencari, situs web Anda perlu di-crawl dan diindeks terlebih dahulu. Sesederhana itu. Namun, untuk memahami bagaimana keberhasilan dalam crawling dan indexing, Anda terlebih dahulu harus memiliki pemahaman tentang apa itu crawling dan indexing pada situs web, dan mengapa itu menjadi hal yang penting bagi SEO. Untuk itu, simak penjelasan berikut.
Baca Juga: 4 Tantangan Besar dalam Digital Marketing
Pengertian Crawling
Crawling adalah sebuah proses di mana mesin pencarian seperti Google dapat mencari dan memindai konten yang berada di situs web berupa artikel, lembar produk, gambar, link, dll. Mesin pencarian menggunakan alat yang disebut sebagai crawler (juga disebut sebagai bot atau spider) untuk memutuskan situs web mana yang akan dipindai.
Crawler akan menemukan konten terbaru dengan mengidentifikasi dan merekam setiap link yang ditemukannya pada halaman yang telah dipindai lalu memasukkannya ke dalam daftar URL yang akan di-crawl. Tindakan ini sangat penting untuk melakukan strategi SEO karena ini adalah momen ketika mesin pencari menemukan jumlah dan kualitas koneksi pada suatu halaman.
Setiap kali crawler mengunjungi halaman situs web, mereka akan melihat melalui "Document Model Object" (atau DOM) pada halaman situs untuk mengetahui apa yang ada di dalamnya. DOM adalah kode HTML dan Javascript yang telah dirender dari halaman situs dan bisa dilihat crawler untuk menemukan link ke halaman lain. Ini memungkinkan mesin pencarian untuk menemukan halaman baru di situs web dan setiap link baru tersebut akan dimuat ke dalam antrean yang akan dikunjungi crawler di lain waktu.
Crawling pada seluruh situs web setiap harinya akan menjadi tugas yang berat sehingga Google biasanya melakukan crawling selama beberapa minggu. Proses ini dimulai dengan sekumpulan situs web tepercaya yang berfungsi sebagai dasar untuk mengukur performa situs web lain.
Pengertian Indexing
Indexing adalah proses di saat mesin pencari melakukan pengindeksan atau pengarsipan terhadap informasi yang ada di situs tersebut. Setelah mengekstrak konten dari halaman situs, crawler akan meletakkannya di indeks halaman yang dikunjungi dan mengatur semua informasi yang ada. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk mengukur relevansi halaman situs dengan halaman serupa.
Pada akhirnya, Google akan mengindeks konten terbaru yang menurut mereka akan meningkatkan pengalaman pengguna atau klien mereka yang sedang mencari suatu informasi terkait. Mesin pencari akan memilih dengan saksama untuk mencoba menyediakan situs web yang paling relevan pada istilah penelusuran tertentu.
Anda mungkin pernah mendengar istilah "Duplicate Content" di artikel SEO lainnya. Duplikat konten adalah sebuah teknik black SEO di mana Google sebagai mesin pencarian akan memberikan peringkat pada situs dengan menilai keaslian dan plagiasi dari suatu konten sehingga bagi para pengguna teknik terlarang ini akan mendapat penalty karena melanggar ketentuan dan pedoman Google. Oleh karena itu, jauhi penggunaan teknik black SEO.
Jika apa yang Anda tulis memberikan lebih banyak informasi atau jika Google yakin bahwa dengan menampilkan halaman situs Anda dapat memberikan pengalaman yang baik kepada pengguna, Google akan mengindeks lalu memberikan peringkat pencarian pada situs Anda. Inilah sebabnya mengapa Anda perlu menyediakan konten yang kaya akan spesifikasi SEO. Makin banyak halaman berkualitas yang diindeks melalui internal link ke halaman lain, maka hal tersebut dapat menjamin perfoma terbaik SEO Anda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum