Jet Tempur MiG-29 Bermanuver di Langit Armenia, Rusia Kembali Jadi Lawan Turki
Sebuah foto citra satelit membuktikan Rusia sudah melakukan intervensi dalam Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh (Artsakh). Dukungan Rusia terhadap Armenia membuat pernyataan Presiden Vladimir Putin beberapa waktu lalu patah. Akibatnya, Rusia kembali berhadapan dengan Turki di front tempur yang berbeda.
Dalam laporan yang diperoleh dari BulgarianMilitary.com, sejumlah foto citra satelit beredar dan menunjukkan keberadaan 13 unit jet tempur Mikoyan MiG-29 di pangkalan udara Erebuni, Armenia.
Baca Juga: Atas Komando PM, Rakyat Armenia Harus Angkat Senjata Lawan Azerbaijan
Rusia kembali mengirim bala bantuan kepada sekutunya, dan hingga saat ini total sudah ada 23 unit jet tempur MiG-29 yang mendukung operasi Angkatan Bersenjata Armenia.
Perlu diketahui, Angkatan Udara Armenia tidak memiliki satu unit pun jet tempur MiG-29. Menurut data yang dikutip dari Armradio dan Verelq, Angkatan Udara Armenia saat ini memiliki hanya 17 unit jet tempur, yang terdiri dari empat unit Sukhoi Su-30 dan Su-25.
Puluhan unit jet tempur MiG-29 membuktikan jika Rusia pada akhirnya memilih untuk melakukan intervensi dalam konflik bersenjata Armenia-Azerbaijan. Padahal sebelumnya, Putin memastikan jika Rusia tidak akan memberikan dukungan militer kepada Armenia yang merupakan salah satu sekutunya.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Rabu (7/10/2020), Putin menyatakan pihaknya sama sekali tidak memiliki kewajiban untuk mendukung operasi militer Armenia. Pasalnya, konflik yang terjadi tidak terjadi di wilayah Armenia. Meskipun, Armenia adalah salah satu anggota dari Pakta Pertahanan Keamanan Bersama (CSTO) yang dibentuk Rusia.
"Rusia tidak memiliki kewajiban untuk membela Armenia. Karena, konfliknya dengan Azerbaijan tidak terjadi di wilayah Armenia," ucap Putin dikutip dari Daily Sabah.
Di sisi lain, Turki sudah menyatakan dukungannya terhadap Angkatan Bersenjata Azerbaijan sejak perang kembali meletus pada 27 September 2020. Turki dituding telah mengerahkan sejumlah tentara bayaran dari Libya dan Suriah, untuk mendukung Azerbaijan dalam perang melawan pasukan Armenia.
Tak hanya itu, Turki juga dikabarkan mengerahkan sejumlah unit jet tempur F-16 Fighting Falcon dan drone Bayraktar TB2. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, membenarkan adanya dukungan drone Bayraktar dalam perang yang membuat pasukannya lebih mudah untuk menghabisi pasukan Armenia.
"Berkat drone canggih Turki yang dimiliki oleh militer Azerbaijan, korban kami di garis depan menyusut. Drone ini menunjukkan kekuatan Turki dan itu juga memberdayakan kami," ujar Aliyev dikutip dari TRT Haber.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: