Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumen Tetap Beli Properti Meski Pandemi, Proyek Ini Laris Manis

Konsumen Tetap Beli Properti Meski Pandemi, Proyek Ini Laris Manis Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Ali menjelaskan, karena pasar saat ini sangat volatile, juga bisa terjadi berbagai kemungkinan, misalkan konsumen yang dulu ingin membeli properti seharga di atas Rp 1,5 miliaran, sekarang diperkirakan memilih segmen harga yang lebih rendah di kisaran Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar.

Temuan lain, terdapat fenomena di mana masyarakat masih menunda untuk membeli rumah kisaran harga di bawah Rp 300 juta atau rumah subsidi untuk sementara waktu. Ini terjadi karena faktor daya beli yang cenderung melemah. 

IPW juga menyurvei tujuan dari pembelian properti saat ini pun beragam. Sebanyak 42,55% membeli properti untuk disimpan dalam jangka panjang (investor jangka panjang).

Sedangkan sebesar 22,34% membeli properti untuk segera dihuni (end user). Namun, ada juga yang membeli properti untuk segera dijual lagi jika harga naik nantinya (investor jangka pendek/spekulator), sebesar 18,09%. Selain itu motif properti sebagai tabungan untuk anak-anak mewakili sebesar 10,64%. 

Dilihat dari preferensi konsumen dalam memilih properti, 28,46% responden menyatakan lebih melihat dari berapa harga unit yang ditawarkan, selanjutnya 16,21% melihat dari brand pengembang, diikuti kedekatan dengan fasilitas umum sebesar 15,42%.

Faktor luas tanah dan luas bangunan ternyata tidak terlalu memengaruhi pengambilan keputusan konsumen, selama harga unit yang ditawarkan sesuai.

Namun, terdapat temuan menarik, dalam hal pembelian properti, konsumen menimbang banyak faktor sehingga bisa saja menunda pembelian sambil melihat perkembangan pasar. 

Responden yang akan merealisasikan pembelian properti dalam jangka waktu di bawah 6 bulan sebesar 11,7%, 6 bulan sampai 1 tahun sebesar 10,64%, dan selebihnya memilih untuk membeli properti lebih dari 1 tahun.

Sisanya, responden belum berencana kapan akan memutuskan untuk membeli properti. Faktor harga masih menjadi pertimbangan pengambilan keputusan membeli properti saat ini. Sebesar 34,45% responden memilih faktor harga yang lebih murah sebagai pertimbangan utama. Selain itu, cara pembayaran yang fleksibel dan promo menarik dari pengembang menjadi faktor penting berikutnya. 

Ali menilai, keberhasilan LPKR menjual rumah tapak karena strategi yang tepat sehingga bisa mengalami permintaan yang tinggi. Apalagi, pasokan rumah tapak, dari sisi supply memang kurang.

Selain itu, lokasi Lippo Karawaci memang paling strategis karena bersentuhan langsung dengan akses tol Jakarta-Merak di mana banyak masyarakat yang tinggal di ujung barat Jakarta yang akan tertarik untuk mendekat di daerah kerjanya di Jakarta.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: