Libur panjang resmi dimulai pada Rabu, 28 Oktober 2020 dan akan berakhir pada Minggu, 1 November 2020 mendatang. Mobilitas masyarakat untuk berlibur pun telah memadati beberapa ruas jalan, terutama yang menuju ke tempat wisata. Namun, ada yang perlu diwaspadai selain penyebaran Covid-19 di tempat wisata, yakni di klaster keluarga.
Baca Juga: Staycation Bersama Keluarga Selama Libur Panjang, Why Not?
Sebagian masyarakat mungkin saling berkunjung ke rumah dan berinterakhir dengan anggota keluarga lainnya. Hal tersebut berpotensi menjadi jalan paparan virus corona, terlebih lagi jika protokol kesehatan diabaikan. Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, pun mengatakan demikian.
Baca Juga: Barang Bawaan Wajib saat Liburan di Tengah Pandemi Covid-19
"Pada saat hari hari libur terjadi interaksi yang lebih intensif. Kita mengunjungi keluarga, mengunjungi kolega berkegiatan bersama. Di sini potensi penularan muncul," ungkap Anies sebagaimana dilansir dari laman Youtube Pemprov DKI Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2020.
Dalam penuturannya, Anies juga mengingatkan masyarakat bahwa penularan Covid-19 bisa terjadi di mana pun, tidak mengenal tempat, klaster keluarga salah satu yang terbanyak. Anies menyebut, sampai dengan saat ini ada klaster keluarnya mengambil bagian 30% dari klaster-klaster lainnya.
"Kita sering karena merasa kenal, merasa saudara, maka tidak menggunakan masker dengan baik, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan. Kita berada di tempat-tempat banyak orang, kita pakai masker. Tapi, ketika bertemu dengan keluarga, kolega, orang yang kita kenal, mendadak kita merasakan turun kedisiplinan itu," katanya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih