Kesaksian Warga Ihwal Pemakaman Tan Siok Tjien: Pemakaman Tertutup, Tak Ada Karangan Bunga
Tjan Siok Tjien atau Ny Surya Wonowidjojo, istri Tjoa Ing Hwie atau Surya Wonowidjojo, pendiri PT Gudang Garam Tbk Kediri, tutup usia Minggu (25/9/2020). Tjan Siok Tjien meninggal dunia pada usia 91 tahun dan disemayamkan di komplek pemakaman keluarga yang berlokasi di lingkungan pabrik Gudang Garam (GG) Kediri Selasa (27/9/2020).
Baca Juga: Tan Siok Tjien Wafat, Takhta Orang Terkaya Keempat di RI Jatuh Kepada....
Prosesi pemakaman jenazah wanita yang oleh Bloomberg Billionaires Index (Agustus 2020) disebut masuk dalam 280 orang terkaya di dunia tersebut, berlangsung tertutup.
"Pemakaman tertutup," kata Efendi warga Kota Kediri Rabu (28/9/2020).
Dalam rilis yang dikeluarkan keluarga, jenazah dimakamkan di makam keluarga komplek pabrik PT Gudang Garam Tbk. Lokasi pabrik GG mulai di wilayah Kelurahan Semampir Kota Kediri hingga wilayah Jong Biru, Kabupaten Kediri dikelilingi tembok tinggi. Hanya ada pintu akses keluar masuk yang selalu dijaga sekuriti. Baca Juga: Gudang Garam Berduka: Tan Siok Tjien Tutup Usia
Mengingat Tjan Siok Tjien adalah istri pendiri Gudang Garam, tidak sedikit warga Kediri yang membayangkan, banyaknya karangan bunga di komplek pabrik. Juga pejabat daerah sampai pusat yang datang untuk bertakziah.
Namun semua itu tidak ada. Menurut Effendi, hingga saat ini masyarakat Kediri pun tidak ada yang tahu, di mana tepatnya lokasi makam keluarga Gudang Garam tersebut. Sebab di tembok luar pabrik juga tidak terlihat adanya karangan bunga duka cita.
"Karena lokasi pabrik ini luas. Hektaran dan tertutup," kata Efendi.
Meninggalnya Ny Surya Wonowidjojo berada dalam suasana serba tertutup. Berbeda dengan berpulangnya Tjoa To Hing atau Rachman Halim pada 27 Juli 2008 silam yang disaksikan masyarakat luas. Rachman Halim adalah Presiden Komisaris PT Gudang Garam yang juga putra Surya Wonowidjojo. Proses penyemayaman jenazah Rachman Halim di komplek Pemakaman Bong Cina Kota Kediri, terbuka untuk umum.
Selain dibanjiri karangan bunga duka cita, saat itu sejumkah pejabat nasional bahkan melayat ke Kediri. "Jangan disamakan, dengan suasana pemakaman anaknya" tambah Effendi.
Meski tidak ada yang tahu pasti letak makam keluarga, makam Tjan Siok Tjien dimungkinkan bersanding dengan kuburan suaminya. Dalam rilis yang dikeluarkan pihak keluarga, sepanjang hidup Ny Surya Wonowidjojo telah memberikan teladan terbaik tentang nilai nilai perusahaan yang terus dilestarikan hingga kini.
Sebagaimana yang telah dicontohkan pendiri Gudang Garam Surya Wonowidjojo. Sejarawan Surabaya Dukut Imam Widodo dalam sebuah acara yang digelar PT Gudang Garam Tbk di Kediri tahun 2018 mengatakan, kemajuan usaha Gudang Garam tidak lepas dari kemampuan owner merawat kearifan lokal.
Yakni berbisnis dengan selalu menjaga nilai luhur di masyarakat dirumuskan dalam Catur Dharma Perusahaan. Pertama, kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan. Kedua, kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman merupakan prasyarat kesuksesan.
Kemudian ketiga, kesuksesan tidak bisa lepas dari peranan dan kerjasama orang lain. Dan yang terakhir, karyawan adalah mitra usaha yang utama. Tidak hanya sayang kepada sesama. Semasa hidupnya pendiri Gudang Garam bersama istrinya juga dikenal sebagai penyayang binatang.
Ia kerap dijumpai menancapkan mayang mayang padi pada tembok pabrik yang tujuannya memberi makan burung liar. Ia juga kerap terlihat menaburkan parutan kelapa pada liang semut, agar bisa menjadi makanan semut.
"Pendiri Gudang Garam memang bukan orang Jawa. Namun dari keterangan orang orang dan masyarakat Kediri yang kerap berinteraksi dengannya mengatakan lebih njawani. Tutur katanya dalam bahasa Jawa lebih halus dan sopan," kata Dukut Imam Widodo saat itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: