Sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), fokus peremajaan sawit rakyat di samping untuk menyejahterakan petani plasma juga untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku ke PKS, di mana hampir 50 persen pasokan tandan buah segar (TBS) ke pabrik kelapa sawit (PKS) PTPN V berasal dari plasma dan pihak ke-III.
“Sebagai dukungan perusahaan dalam percepatan program PSR, PTPN V sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah melakukan kerja sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan) dalam penyediaan +/- 1,5 juta bibit kelapa sawit,” katanya.
Sementara itu, Direktur PTPN V Jatmiko mengatakan, manfaat dari Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) adalah memberdayakan petani di mana secara pendapatan petani plasma akan memperoleh tambahan pendapatan, sekaligus meningkatkan kualitas dan memperkuat manajemen yang hasilnya akan berdampak kepada perekonomian masyarakat.
“Peremajaan sawit plasma PTPN V menyentuh angka 20 persen dari total areal sawit seluas 56.665 hektar. Hingga 2023 mendatang, PTPN V menargetkan melakukan program peremajaan sawit plasma hingga 18.250 hektare yang menyebar di lima kabupaten di Riau. Jika program itu tercapai, maka 40 persen sawit plasma PTPN V telah diremajakan,” kata Jatmiko, Kamis, (29/10/2020).
Jatmiko mengatakan, Holding Perkebunan Nusantara mendukung penuh program percepatan peremajaan sawit rakyat yang dilaksanakan PT Perkebunan Nusantara V.
“Dukungan itu ditandai dengan kehadiran Wakil Direktur Utama, Denaldy Mulino Mauna pada program peremajaan sawit di kebun PTPN V Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang telah dilaksanakan pada Agustus lalu,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Vicky Fadil