Inggris Lockdown Gelombang Kedua, Pengusahanya Teriak Gak Terima: 'Pemerintah Lalai!'
Kredit Foto: Antara/REUTERS/Simon Dawson
"Saya pikir musim dingin ini akan jauh lebih buruk karena orang tidak bisa keluar di bawah sinar matahari dan memperlakukannya sebagai cuti panjang. Ini akan jauh lebih suram." tambahnya.
Dia mengatakan masalah utamanya adalah pemerintah tidak ada rencana yang jelas untuk pembatasan pandemi dan virus corona.
"Sebelumnya kami diberi tahu bahwa itu hanya beberapa minggu, dan ada kecurigaan mungkin beberapa bulan. Jika Natal dibatalkan, itu untuk banyak bisnis," kata Johnson.
Selain itu, Frances Bishop pengusaha jaringan ritel anak-anak The Pud Store yang berbasis di South Yorkshire mengatakan bahwa ia merasa berada dalam kediktatoran.
"Saya tahu mereka mengatakan bahwa mereka meninjau aturan Tingkat 3 setiap 28 hari, tetapi tidak ada komunikasi dari kelompok bisnis dewan tentang apa yang mereka dasarkan pada pembatasan ini," kata Bishop yang mengatakan semakin tertekan berbisnis di tengah pandemi.
Dia mengatakan bahwa masalah besar adalah toko-toko diizinkan untuk dibuka, tetapi pelanggan tidak diizinkan untuk datang, sehingga tidak ada oemasukan.
Situasi tersebut berdampak pada kesehatan mentalnya, dan Bishop mengatakan bahwa dia tidak pernah merasa lebih sendirian sebagai pemilik bisnis, di tengah karyawannya mencari perlindungan dari kepemimpinan dan dukungannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: