Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebar Informasi Sesat, Trump Kembali 'Ditegur' Twitter dan Facebook

Sebar Informasi Sesat, Trump Kembali 'Ditegur' Twitter dan Facebook Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tom Brenner
Warta Ekonomi, Jakarta -

Unggahan Donald Trump di media sosial kembali bermasalah, sampai-sampai Twitter dan Facebook mengambil tindakan. Apa yang ia lakukan?

Dalam unggahan di medsos, Trump menyebut keputusan Mahkamah Agung tentang pemungutan suara di Pensylvania rentan dengan kecurangan, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (3/11/2020). Ia pun menilai, keputusan Mahkamah Agung akan memancing terjadinya kericuhan di jalan.

Hasilnya, Twitter menyembunyikan cuitan Trump. “Konten tersebut berpotensi menyesatkan,” begitulah argumen Twitter.

Baca Juga: Salah Ketik UU Ciptaker Jadi Buah Bibir Warganet, 'Pak Jokowi Baca Gak Ya Sebelum TTD?'

Baca Juga: Huawei Punya Strategi Baru Buat Hadapi Sanksi Amerika, Ini Dia!

Pekan lalu, Mahkamah Agung mengizinkan perpanjangan tenggat waktu pengiriman surat suara yang sudah diisi hingga tiga hari setelah hari pemilihan. Trump dan para sekutunya di Partai Republik telah berulang kali mengatakan, surat-suara rentan terhadap kecurangan--tanpa memberikan bukti spesifik.

Di sisi lain, para ahli pemilu berujar, “jarang terjadi (kecurangan surat suara) dalam pemilu AS.”

Jelang pemilu AS, berbagai perusahaan media sosial bertugas menahan misinformasi dan disinformasi. Tahun ini, Twitter telah melabeli beberapa cuitan Trump karena melanggar aturan tersebut.

Twitter pun mencegah pengguna membagikan ulang unggahan Trump. “Cuitan juga tak akan masuk rekomendasi sistem algoritma platform.”

Kemitraan Integritas Pemilu berharap Twitter bisa menindak cuitan yang memuat misinformasi dengan lebih cepat. Untuk kasus cuitan Trump mengenai keputusan Mahkamah Agung, Twitter baru mengambil tindakan 40 menit setelah kiriman itu mengudara.

Kelompok peneliti itu berujar, “tindakan Twitter secara efektif menghentikan laju penyebaran cuitan. Namun, itu sudah telanjut dibagikan ulang lebih dari 55 ribu kali dan disukai lebih dari 126 ribu kali. Jangkauan itu lebih banyak daripada cuitan-cuitan Trump lainnya hari ini.”

Facebook pun mengambil tindakan serupa terhadap unggahan Trump. Perusahaan mengatakan, pemungutan suara melalui surat dan pemungutan suara secara langsung di AS memiliki sejarah kepercayaan yang baik; dengan kecurangan yang begitu jarang terjadi.

Facebook juga melabeli video Fox News yang Trump unggah, di mana ada pernyataannya yang membahas, “kecurangan di Pennsylvania.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: