Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Santer Seruan Boikot, Produk Prancis Masih Mejeng di Indonesia

Santer Seruan Boikot, Produk Prancis Masih Mejeng di Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa kelompok masyarakat Indonesia menyerukan kampanye boikot produk Prancis. Hal tersebut menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap telah menghina Islam.

Namun hingga saat ini, sejumlah produk Prancis masih dijual di sejumlah mal di Indonesia. Dari mulai produk makanan hingga kosmetik masih terpantau di pajang di beberapa tenant yang ada di mal.

Baca Juga: Boikot Produk Prancis: Miniswalayan 212 Mart Makassar Sudah Lakukan

Dari pantauan Okezone dari Mal Grand Indonesia, Selasa (3/11/2020), sejumlah tenant masih menjual produk Prancis. Seperti misalnya di salah satu tenant Guardian yang masih menjual beberapa produk perawatan dan peralatan make up.

Beberapa produk yang terpantau masih dijual seperti L'Oreal baik itu kosmetik maupun perawatan wajah. Selain itu, produk lainnya yang merupakan anak usaha dari L'Oreal seperti Garnier. Bahkan, terpantau masih ada beberapa pengunjung yang melihat-lihat produk tersebut.

Sementara itu, di tenant lainya yang khusus menjual produk perawatan tubuh L'Occitane en Provence juga masih menjajakan produknya. Meskipun jumlah pengunjung yang datang juga tergolong jarang.

Kemudian bergeser lagi ke Food Hall yang ada di Grand Indonesia. Di sana, berbagai macam produk asal Prancis masih banyak yang dijual dan dibeli oleh pengunjung. Misalnya saja produk air minum milik perusahaan Danone, yakni Aqua. Sementara itu, produk perawatan tubuh seperti L'Oreal hingga Garnier juga terpantau masih dijual di sana.

Namun, ada satu produk yang tidak ditemukan di Food Hall. Yakni produk susu bayi SGM yang merupakan produksi perusahaan yang berada di dalam naungan Danone Grup.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: