Pertama Kalinya, HSBC Bangladesh Selesaikan Transaksi Berbasis Blockchain
Perusahaan perbankan global cabang Bangladesh, HSBC, telah melakukan transaksi letter of credit berbasis blockchain pertama di negara itu pada platform Contour DLT.
Transaksi tersebut digunakan untuk menyelesaikan impor 20 ribu ton bahan bakar minyak dari anak perusahaan United Mymensingh Power di Singapura.
Kepala eksekutif HSBC Bangaladesh, Md Mahbub ur Rahman menggambarkan transaksi tersebut sebagai bukti komitmen bank "untuk mendukung perdagangan lintas batas oleh bisnis Bangladesh menggunakan platform teknologi mutakhir."
Baca Juga: Kabar Baik, Jumlah Peretasan Bitcoin Tahun Ini Merosot
"Saya yakin ini akan mengantarkan era baru transaksi perdagangan internasional karena bisnis dan pemerintah mengakui transparansi, keamanan, dan kecepatan dalam melakukan tugas menggunakan teknologi blockchain," katanya dikutip dari Cointelegraph, Rabu (4/11/2020).
Layanan pembayaran global SWIFT memperkirakan bahwa perdagangan Bangladesh menggunakan letter of credit atau LC bernilai lebih dari US$34 miliar (Rp495 triliun) selama paruh pertama 2020.
Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, waktu yang dibutuhkan untuk memproses transaksi berkurang dari antara lima hingga 10 hari menjadi kurang dari 24 jam.
Managing Director United Group, Moinuddin Hasan Rashi, mengatakan, "LC bahan bakar minyak sangat sensitif terhadap waktu di mana setiap detik diperhitungkan dan kami percaya teknologi blockchain ini akan membantu mengelola waktu secara efisien dan juga memastikan peningkatan efisiensi dan manajemen biaya yang lebih baik."
Contour adalah platform blockchain yang dibuat menggunakan Corda R3 yang menghubungkan lembaga keuangan dan entitas perusahaan dalam "jaringan pembiayaan perdagangan terdesentralisasi."
Contour dimiliki oleh delapan lembaga keuangan termasuk HSBC, ING, Citi, Bangkok Bank, BNP Paribas, Standard Chartered, SEB dan CTBC. Pengembangan platform dimulai pada pertengahan 2017, lalu diberi nama Voltron, sebelum diluncurkan dalam versi beta tertutup pada tahun berikutnya.
Baca Juga: Pejabat Bank Sentral Eropa Ajak Publik Soroti Potensi Mata Uang Digital
80 entitas berbeda yang mencakup 17 negara menguji Contour menjelang peluncuran beta komersialnya pada awal 2020, dengan platform keluar dari versi beta hanya satu bulan yang lalu.
Contour juga telah digunakan untuk menyelesaikan 176.000 perdagangan bijih besi antara Malaysia dan China, dengan Bank Pembangunan Asia yang berbasis di Filipina juga menggunakan platform tersebut untuk melaksanakan transaksi LC blockchain lintas batas pertama antara Vietnam dan Thailand.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: