Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba SCG Naik 57% di Kuartal III/2020

Laba SCG Naik 57% di Kuartal III/2020 Kredit Foto: SCG
Warta Ekonomi, Jakarta -

SCG mencatatkan pertumbuhan laba 57% untuk Q3/2020 y-o-y. Hal ini terutama disebabkan oleh pemulihan pasar bahan kimia global, peningkatan proporsi produk bernilai tambah tinggi/High Value Added (HVA), model bisnis yang kuat dari unit bisnis packaging, dan upaya transformasi bisnis dari unit bisnis Cement and Building Materials guna memenuhi permintaan pelanggan.

Menurut penjelasan Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG, hasil Operasi Perusahaan yang belum diaudit untuk Q3/2020 mencatat pendapatan dari penjualan sebesar Rp47,1 triliun (US$3,2 miliar), meningkat 5% q-o-q.

Baca Juga: Pendapatan Boleh Merosot, Ajaibnya Laba Semen Indonesia Meningkat

"Sementara itu, laba periode ini berjumlah Rp4,5 triliun (US$311 juta), naik 4% q-o-q karena perkembangan bisnis bahan kimia yang lebih baik didukung oleh meningkatnya permintaan dari China dan Asia secara umum, serta peningkatan kinerja unit bisnis semen dan bahan bangunan," kata Roongrote Rangsiyopash dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Selain itu, mengacu pada pendapatan SCG dari operasi bisnis di luar Thailand dan penjualan ekspor dari Thailand dalam 9 bulan pertama tahun 2020, tercatat sebesar Rp59,4 triliun (US$4,1 miliar) atau 43% dari total pendapatan dari penjualan. Angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

SCG di Indonesia

Khusus untuk SCG di Indonesia, berdasarkan laporan Q3/2020, SCG di Indonesia memiliki total aset senilai Rp40,2 triliun (US$2,7 miliar), turun sebesar 2% y-o-y. Pendapatan dari penjualan Q3/2020 tercatat sebesar Rp3,4 triliun (US$ 231 Juta) yang mencakup penjualan dari operasi di dalam negeri dan impor dari Thailand, mengalami penurunan sebesar 29% y-o-y terutama dari semua operasi dan ekspor dari Thailand.

Selama 9 bulan pertama tahun 2020, SCG di Indonesia melaporkan pendapatan dari penjualan sebesar Rp10,3 triliun (US$706 juta), penurunan 5% y-o-y terutama dari operasi unit bisnis Semen dan Bahan Bangunan serta ekspor dari Thailand.

Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG, menyebut jika hasil operasi Q3/2020 dan 9 bulan pertama tahun 2020 mencapai pertumbuhan yang baik kendati berada pada pandemi Covid-19. Hal ini karena pemulihan pasar bahan kimia dan peningkatan produk HVA. Unit bisnis packaging menawarkan solusi hulu ke hilir untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas.

"Ditambah lagi, upaya transformasi bisnis telah memungkinkan perusahaan untuk bergerak cepat dan berada di depan kurva. Upaya tersebut telah menghasilkan serangkaian peningkatan pada produk dan layanan dengan solusi end-to-end, Active Omni-Channel, Produk dan layanan High Value Added, dan produk yang dengan konsep Circular Economy. Selain itu, SCG pun telah bersiap untuk mengeksplorasi peluang bisnis, mempersiapkan kemajuan pasar, dan mencapai pertumbuhan jangka panjang," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: