Bagaimana cara menghitung suara?
Kebanyakan surat suara --kertas atau digital-- dihitung dengan mesin. Tetapi petugas pemungutan suara perlu memeriksa surat suara yang gagal diproses mesin.
Setelah pemungutan suara ditutup, data pemungutan suara akan ditransfer ke markas pusat pemilihan --di balai kota atau di lokasi serupa. Terkadang, proses ini dilakukan secara elektronik.
Tetapi di tempat lain, perangkat memori yang menyimpan data pemungutan suara harus dikirim secara fisik atau hasilnya dibacakan melalui telepon.
Setelah penghitungan suara dikirim, data itu akan mulai muncul di situs resmi negara bagian. Dalam kasus lain, wartawan diberi tahu tentang hasil penghitungan oleh pejabat pemilihan negara bagian dan melaporkan hasil ini.
Ketika cukup banyak suara telah dihitung di sebuah negara bagian, kantor berita akan menyebut satu calon sebagai pemenang di negara bagian itu.
Hasil tidak resmi ini dikonfirmasi beberapa minggu kemudian oleh pejabat negara. Penghitungan suara akhir dapat berbeda antara perhitungan awal, tetapi tidak drastis.
Apa yang terjadi jika hasil pemilu diperdebatkan?
Pandemi telah memicu lebih dari 300 kasus hukum terkait pemilu di 44 negara bagian, menurut proyek pemilu sehat Stanford-MIT.
Kasus hukum dapat timbul setelah pemilihan presiden ini, terkait dengan berbagai macam hal, seperti persyaratan identifikasi untuk pemungutan suara melalui pos hingga perubahan terkait sistem pemungutan suara akibat Covid-19.
Presiden Trump mengatakan hasil pemilu bisa berakhir di Mahkamah Agung AS. Pada tahun 2000, calon Demokrat Al Gore kalah di Florida. Ia kalah pemilihan umum presiden dengan selisih 537 suara dari total hampir enam juta suara.
Kejadian itu diikuti oleh proses penghitungan ulang yang sangat kontroversial yang berlangsung lebih dari sebulan. Putusan Mahkamah Agung kemudian mendukung George W Bush dari Partai Republik sebagai pemenang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: