Biden dan pendukungnya juga melayangkan keluhan serupa. Saat ini Biro Penyelidikan Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) menyelidiki panggilan asing yang diterima pendukung Biden beberapa hari sebelum pilpres bergulir. Panggilan otomatis itu meresahkan karena mengimbau mereka untuk tidak mencoblos.
Para ahli menilai sekelompok oknum mencoba menakut-nakuti masyarakat secara halus agar mereka masuk dalam golongan putih (golput). Namun sampai berita ini diturunkan, motifnya tidak diketahui. Warga Medford, Massachusetts, Janaka Stucky, 42, mengaku sedikitnya menerima dua panggilan dalam sehari.
“Awalnya saya berpikir ini merupakan imbauan resmi yang berkaitan dengan lockdown dan Covid-19. Tapi makin ke sini saya merasa aneh dengan imbauannya karena dikirim berkali-kali,” ujar Stucky, pendukung Demokrat, seperti dikutip Aljazeera. “Saya pun curiga panggilan ini semacam upaya peredaman suara.”
Berdasarkan data perusahaan anti-robocall YouMail, panggilan otomatis tersebut dipasang pada hampir 90% kode area AS. Alex Quilici dari YouMail mengatakan, meski dimulai sejak Agustus silam, aktivitasnya meningkat tajam ketika semakin mendekati pilpres. Pada Oktober saja jumlahnya mencapai 10 juta panggilan.
“Siapa pun yang menciptakan panggilan otomatis itu, dia merupakan orang pintar. Dia mampu menyembunyikan identitas dan lokasi panggilan asli,” kata Quilici.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: