Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panik Soal Pilpres, Donald Trump Jr Serukan Perang Total

Panik Soal Pilpres, Donald Trump Jr Serukan Perang Total Kredit Foto: The Straits Times
Warta Ekonomi, Washington -

Putra calon presiden (capres) petahana Donald Trump, Donald Trump Jr, menyerukan ayahnya untuk melakukan "perang total atas pemilihan presiden (pilpres)". Seruan lewat Twitter yang ambigu ini muncul di tengah kepanikan kubu Trump dengan ketidakpastian hasil pilpres dengan terhentinya penghitungan suara di lima negara bagian.

Putra Trump menirukan tuduhan tidak berdasar yang sama tentang penipuan pemilih yang digunakan ayahnya untuk menjelaskan harapannya yang semakin menipis untuk tetap berkuasa di Gedung Putih.

Baca Juga: Paman Sam Memanas, Trump Punya Banyak Bukti Kecurangan Pilpres AS

Twitter dengan cepat menyembunyikan tweet provokatif tersebut dari pandangan publik dengan alasan menyebarkan informasi palsu tentang pemilu Amerika.

Trump Jr, yang memiliki sejarah panjang menggunakan Twitter untuk memicu teori konspirasi, membuat tweet provokatif di tengah serbuan tuntutan hukum yang diajukan oleh tim kampanye ayahnya untuk mengubah hasil pemilu—termasuk di Pennsylvania yang berusaha menghentikan penghitungan suara.

“Hal terbaik untuk masa depan Amerika adalah @realDonaldTrump melakukan perang total atas pemilihan ini untuk mengungkap semua penipuan, kecurangan, mati/tidak lagi di pemilih negara bagian, yang telah berlangsung terlalu lama,” tulis Trump Jr di Twitter, mengulangi beberapa teori konspirasi tentang pemilu dan menyerukan orang Amerika untuk berperang satu sama lain.

“Saatnya membereskan kekacauan ini dan berhenti terlihat seperti republik pisang!," lanjut dia, seperti dikutip New York Post, Jumat (6/11/2020). 

Twitter menandai tweet Trump Jr beberapa menit setelah diposting karena melanggar "Kebijakan integritas sipil".

Sejumlah negara bagian di medan pertempuran utama, termasuk Pennsylvania dan Georgia, belum mengumumkan hasil pemenang sejak pemilihan presiden 2020 ditutup Selasa malam. Kemenangan di dua negara bagian itu sagat diperlukan Trump untuk mengejar ketertinggalan dari rivalnya capres Partai Demokarat Joe Biden.

Butuh minimal 270 electoral votes bagi seorang capres untuk menang pilpres AS. Biden saat ini unggul dengan meraih 264 electoral votes atau butuh 6 electoral votes lagi. Sedangkan Trump baru meraih 214 electoral votes.

Tim kampanye Trump telah mengajukan sejumlah tuntutan hukum di beberapa negara bagian, termasuk satu di Chatham County Georgia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: