Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Borong Sarang Burung Walet Indonesia, Tiongkok Habiskan Dana Rp2,2 Triliun

Borong Sarang Burung Walet Indonesia, Tiongkok Habiskan Dana Rp2,2 Triliun Sejumlah kapal melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/3/2019). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai perlambatan ekspor dan melemahnya impor bahan baku serta barang modal berasal dari faktor eksternal yaitu "trickle down effect" atau efek menetes ke bawah dari perlambatan ekonomi dunia. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Tiongkok menandatangani Letter of Intent (LoI) pembelian produk sarang burung walet senilai US$150 juta atau sekira Rp2,2 triliun yang akan dilakukan pada 2021.

LoI ini ditandatangani Atase Perdagangan (Atdag) Beijing, Marina Novira dan General Manager of Production Center dari Xiamen Yan Palace Seelong Food Co Ltd, Huang Danyan.

Penandatanganan disaksikan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun dan Chairman Xiamen Yan Palace Seelong Food, Huang Jian. Penandatanganan dilaksanakan pada kunjungan ke Xiamen Yan Palace Seelong Food Co Ltd pada 28 Oktober 2020 di Xiamen, Tiongkok.

Baca Juga: Resesi Bikin Jumlah Pengangguran Melonjak Drastis, Terbanyak Kaum Adam

Xiamen Yan Palace Seelong Food Co Ltd merupakan perusahaan importir dan pabrik pengolahan sarang burung walet yang menggunakan 100% produknya dari Indonesia. Marina menyampaikan, melalui LOI ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor nonmigas.

"Dengan LoI ini diharapkan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia akan meningkat dan dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja ekspor nonmigas nasional. Hal ini mengingat Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia, sedangkan Tiongkok merupakan konsumen sarang burung walet terbesar di dunia," ujar Marina.

Marina menjelaskan, saat ini baru ada 23 perusahaan sarang perusahaan sarang burung walet yang terdaftar di Bea Cukai Tiongkok dan secara resmi dapat mengekspor produknya ke Tiongkok.

Selain itu, ada 13 perusahaan terdaftar yang telah diinspeksi Bea Cukai Tiongkok pada Desember 2019 terkait permohonan izin peningkatan kapasitas volume ekspor.

"Untuk itu, kami masih membahas secara intensif dengan Pemerintah Tiongkok proses inspeksi dapat segera selesai sehingga nilai ekspor produk sarang burung walet dapat bertambah mengingat tingginya permintaan terhadap komodtias terebut di Tiongkok," ucapnya.

Baca Juga: Resesi Indonesia Lanjut ke Kuartal IV 2020?

Berdasarkan data, pada periode Januari-Agustus 2020, Tiongkok mengimpor US$275,7 juta (Rp3,94 triliun) sarang burung walet dari dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 73,7% berasal dari Indonesia dengan total nilai sebesar US$203 juta atau setara Rp2,9 triliun.

Impor Tiongkok terhadap sarang burung walet pada periode tersebut tercatat meningkat 90,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: