Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jack Ma Kritik Pedas Regulasi, Orang-Orang China Marah Besar

Jack Ma Kritik Pedas Regulasi, Orang-Orang China Marah Besar Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebentar lagi Ant Group milik Jack Ma yang terafiliasi dengan Alibaba akan dual listring di Shanghai dan Hong Kong. Namun, regulator China dan pejabat Partai Komunis mengekang kerajaan keuangan Ma yang menguasai China ini sehingga berakhir pada penangguhan IPO.

Jack Ma rupanya tak menyadari dampak kata-katanya yang menyebutkan bahwa "sistem regulasi menghambat inovasi dan harus direformasi untuk mendorong pertumbuhan". Karena itulah regulator China memanggil Ma dan menangguhkan IPO Ant Group.

Baca Juga: IPO Ditunda hingga Saham yang Anjlok, Jack Ma Pasrah Kekayaannya Turun Rp37 Triliun

Dilansir dari Reuters di Jakarta, Jumat (6/11/2020) seorang sumber terdekat Ma turut menyarankan agar pria 56 tahun ini bisa melunakkan ucapannya saat pertemuan nanti. Hal ini karena beberapa regulator keuangan paling senior di China akan hadir. Namun, Ma menolak untuk mengalah, ia percaya harus dapat mengatakan apa yang ia inginkan.

"Jack adalah Jack. Dia hanya ingin mengutarakan pikirannya," ujar sumber tersebut.

Itu adalah kesalahan perhitungan yang mahal. Beberapa pejabat senior regulasi keuangan sangat marah atas kritik Ma, dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa pidato tersebut bak "pukulan di wajah mereka".

Regulator China mulai mengumpulkan laporan tersebut termasuk bagaimana Ant telah menggunakan produk keuangan digital seperti Huabei yang merupakan layanan kartu kredit virtual untuk membuat orang miskin dan kaum muda menumpuk hutang, ujar dua orang sumber tersebut.

Kantor umum Dewan Negara mengumpulkan laporan tentang sentimen publik tentang pidato Ma dan menyerahkannya kepada para pemimpin senior termasuk Presiden Xi Jinping. Beberapa laporan menunjukkan sentimen publik yang negatif terhadap Ma dan ucapannya.

Para pemimpin top China pun ikut terlibat dan meminta penyelidikan menyeluruh terhadap aktivitas bisnis perusahaan, yang pada akhirnya menyebabkan penghentian IPO terbesar di dunia ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: