Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hangat Dinginnya Berbagai Reaksi Pemimpin Dunia buat Biden-Harris, Ada yang Sampai Menanti

Hangat Dinginnya Berbagai Reaksi Pemimpin Dunia buat Biden-Harris, Ada yang Sampai Menanti Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria

Tak semua pemimpin dunia ucapkan selamat

Ketika sebagian besar pemimpin dunia memberikan sambutan hangat atas kemenangan Biden, reaksi dingin disampaikan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei.

Ayatollah Khamenei mengejek demokrasi ala Amerika Serikat dengan mengatakan, "Situasi di AS dan apa yang mereka katakan sendiri tentang pemilu adalah pertunjukkan besar! Ini adalah contoh dari wajah buruk demokrasi liberal di AS."

"Terlepas dari hasilnya, satu hal benar-benar jelas yaitu kemunduran politik, sipil, dan moral dari rezim AS."

Adapun Perdana Menteri Slovenia Janez Janša, yang awal pekan ini tercatat sebagai salah satu segelintir pemimpin dunia yang secara terbuka mendukung Presiden Trump - dengan mengatakan presiden petahana telah memenangi pemilihan ketika penghitungan suara masih berlangsung - sejauh ini diam.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berkata masih terlalu dini untuk mengucapkan selamat. Ia ingin mengunggu semua "masalah hukum" diselesaikan, merujuk pada gugatan hukum yang diajukan tim kampanye Trump, atas tuduhan ketidakberesan dalam penghitungan suara. Trump belum memberikan bukti atas klaim tersebut.

"Kami akan berhati-hati," kata sang presiden kepada wartawan pada hari Sabtu (7/11/2020).

"Kami tidak mau bertindak sembrono dan kami ingin menghormati hak-hak rakyat [Amerika]," imbuhnya.

Berita tentang proyeksi langkah Biden ke Gedung Putih menyebar ke seluruh dunia hampir seketika begitu proyeksi tersebut disiarkan oleh sejumlah jaringan televisi Amerika Serikat, antara lain berkat Twitter dan keinginan tahu masyarakat di berbagai penjuru dunia untuk mengetahui pemenang pemilihan.

Media pemerintah China, People`s Daily dan salah satu media besar di India, Hindustan Times, langsung mewartakan berita itu.

Masyarakat dunia selalu mempunyai minat besar terhadap pemilu Amerika Serikat, terlebih tahun ini ketika Donald Trump berpotensi tercatat sebagai presiden pertama sejak awal tahun 1990-an yang menjabat untuk satu periode saja.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: