Kisah Perusahaan Raksasa: Jadi 3 Besar di Tiongkok, Tak Setop Kejayaan China National Offshore Oil
Pada akhir 2004 saja, total dan aset bersih perusahaan mencapai 153,26 miliar dan 83,06 miliar yuan, meningkat 28 dan 21 persen dari awal tahun. Atas catatan ini, CNOOC menempati urutan kelima dan kedua belas dalam laba kotor dan total aset perusahaan milik negara di China. Standard & Poor's dan Moody's Investors Service memberi CNOOC BBB + dan A2 jangka panjang, setara dengan peringkat pemerintah China dan peringkat tertinggi untuk sebuah perusahaan China.
Hasil gemilang CNOOC merupakan pengaruh dari bertumbuhnya eksplorasi dan produksi minyak dan gas pada 2004 tersebut. Luaran (output) perusahaan mencapai 36,48 juta ton minyak, meningkat 3,12 juta ton (sembilan persen) selama 2003.
Produksi dalam negeri adalah 24,72 juta ton, meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya dan lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan nasional rata-rata tiga persen.
Harga saham CNOOC Limited naik 37 persen pada 2004, dan kapitalisasi pasarnya mencapai 181,68 miliar yuan. Harga saham CNOOC Engineering di Shanghai Stock Exchange naik 66,11 persen, dan kapitalisasi pasar China Oilfield Services mencapai 10,1 miliar yuan.
Pada Juni 2005, CNOOC membuat penawaran tunai sebesar 18,5 miliar dolar AS untuk perusahaan minyak Amerika Serikat, Unocal Corporation. Penawaran ini melampaui tawaran sebelumnya oleh Chevron Texaco.
CNOOC beralasan, kepentingan pengusaha minyak Unocal di Asia Tengh dianggap cocok secara strategis untuk perusahaan. Pada 20 Juli 2005, Unocal mengumumkan bahwa mereka menerima tawaran pembelian dari Chevron Texaco sebesar 17,1 miliar dolar. Tak berselang lama, CNOOC pada 2 Agustus menarik diri dari persaingan pembelian perusahaan asal AS itu.
Keengganan perusahaan atas pembelian Unocal terkait ketegangan politik di AS. Kongres yang diisi orang Demokrat dan Republik menentang tawaran CNOOC. Mereka berargumen bahwa dengan 13 miliar dolar dari tawaran untuk Unocal datang dari pemerintah China dan bukan transaksi pasar bebas.
Di saat yang sama, banyak perusahaan AS dilarang membeli aset di China. Kepemilikan asing komunis China atas aset minyak mungkin merupakan risiko ekonomi-keamanan.
Di sisi lain, The Economist dan sumber lain mencoba mendiskreditkan ancaman keamanan. Secara mengejutkan CNOOC bersedia menjalani tinjauan keamanan yang diinisiasi AS.
Reaksi politik di AS menyebabkan pemerintah CHina meningkatkan pengawasannya terhadap perusahaan China. Salah satunya untuk mengindari risiko masa depan hubungan kedua negara, negeri Paman Sam dan Tirai Bambu.
CNOOC perlahan beranjak dari carut marut dengan politik AS. Perusahaan mendapat nasihat dari Goldman Sachs. CNOOC memiliki reputasi untuk bertindak lebih independen dan lepas dari pemerintah China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto