Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Milik Negara vs Swasta: BCA Masih Jawaranya!

Bank Milik Negara vs Swasta: BCA Masih Jawaranya! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

2. Bank Mandiri (-30,72%)

Kinerja PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai bank pelat merah pada kuartal III 2020 belum maksimal. Pasalnya, perolehan laba Bank Mandiri merosot tajam hingga 30,72% dari Rp20,25 triliun pada September 2019 menjadi hanya Rp14,03 triliun pada September 2020. Baca Juga: OJK, Bank Mandiri, dan BPD NTB Syariah Siap Bantu Pemulihan Ekonomi NTB

Koreksi laba tersebut sejalan dengan capaian pendapatan bunga bersih yang lebih rendah secara tahunan. Jika pada Q3 2019 Bank Mandiri mengantongi pendapatan bunga bersih Rp43,94 triliun, angkanya terpangkas 4,05% menjadi Rp42,16 triliun pada Q3 2020. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaedi, mengungkapkan bahwa pemulihan perekonomian, khususnya bagi pera pelaku UMKM masih menjadi fokus utama perusahaan di tengah pandemi Covid-19.

"Kami berharap inisiatif ini dapat mengembalikan optimisme dan memulihkan denyyut nadi perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19," ungkap Darmawan Junaedi kepada awak media beberapa waktu lalu.

3. BNI (-63,9%)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan penurunan laba bersih yang lebih dalam daripada Bank Mandiri. Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, keuntungan BNI turun 63,9% dari Rp11,97 triliun pada September 2019 menjadi Rp4,32 triliun pada September 2020.

Sementara itu, pendapatan bunga bersih tercatat menurun 0,81% dari Rp26,87 triliun pada Q3 2019 menjadi Rp26,65 triliun pada Q3 2020. Direktur Bisnis Konsumer BNI, Corina Leyla Karnalies, mengUngkapkan bahwa penurunan tersebut tidak terlepas dari upaya BNI dalam memperkuat fundamental keuangan, di mana rasio kecukupan pencadagangan naik dari 159,2% pada tahun lalu menjadi 206,9% pada tahun ini. Bersamaan dengan itu, BNI juga berfokus pada perbaikan kualitas aset di tengah pandemi Covid-19.

"Manajemen lebih berfokus pada perbaikan kualitas aset, salah satunya dengan cara melakukan assessment secara komprehensif dan intens untuk memantau debitur, mengingat kondisi ekonomi yang menantang di tengah pandemi ini," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: