Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Milik Negara vs Swasta: BCA Masih Jawaranya!

Bank Milik Negara vs Swasta: BCA Masih Jawaranya! Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 akan berada di kisaran 5-5,4 persen. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

4. BTN (+39,72%)

Ketika mayoritas bank lain mengalami pertumbuhan laba negatif, kinerja PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) justru cemerlang pada kuartal ketiga tahun 2020. Bagaimana tidak, laba bersih BTN bertumbuh 39,72% dari Rp801,46 miliar pada September 2019 menjadi Rp1,12 triliun pada September 2020. 

Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury, mengklaim bahwa keuntungan bank yang tumbuh subur ditopang oleh upaya penguatan BTN, khususnya dalam sisi kualitas aset, likuiditas, permodalan, bisnis, sampai efisiensi di tengah masa pandemi Covid-19.

“Di tengah tekanan akibat pandemi, kenaikan laba bersih Bank BTN menjadi bukti strategi yang kami lakukan berada pada jalur yang tepat. Hingga akhir tahun nanti, kami optimistis target laba bersih akan tercapai,” tegas Pahala dalam kesempatan paparan publik beberapa waktu lalu.

5. BRI

Emiten bank BUMN berikutnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Namun, BRI sampai dengan saat ini belum merilis laporan keuangan perusahaan untuk kuartal III 2020. Vice President Corporate Secretary BRI, Kusnandar Nugraha, mengungkapkan bahwa hal itu berkenaan dengan rencana BRI untuk menyertakan laporan akuntan dalam laporan keuangan tersebut.

Dengan adanya rencana tersebut, BRI memiliki waktu penyampaian laporan keuangan sampai dengan Desember 2020, atau tiga bulan sejak tanggal laporan keuangan kuartal III 2020 pada September lalu.

"Laporan keuangan triwulan III tahun 2020 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 akan disertai laporan akuntan dalam rangka laporan keuangan yang diaudit," jelasnya secara tertulis melalui keterbukaan informasi.

Sebagai pengingat, pada semester I 2020 lalu, BRI mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp10,18 triliun. Angka tersebut 36,88% lebih rendah daripada capaian laba bersih semester I 2019 yang mencapai Rp16,13 triliun. 

Anjloknya laba bersih BRI tidak terlepas dari kontraksi pendapatan bunga, syariah bersih, dan pendapatan premi sebesar 7,36% dari Rp40,04 triliun menjadi Rp37,09 triliun. Penyaluran kredit BRI dalam enam bulan pertama tahun 2020 juga turun 1,07% dari Rp877,44 triliun menjadi Rp886,91 triliun. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: