Ekonomi Indonesia kembali negatif pada kuartal III 2020. Alhasil, Indonesia resmi masuk resesi karena dua kuartal berturut-turut ekonomi Indonesia minus. Lalu seperti apa masyarakat harus menyikapi kondisi resesi ini?
"Resesi telah memberikan dampak yang luas bagi semua pihak. Fokus kita saat ini adalah bertahan. Namun, tidak hanya itu, kita juga tentunya ingin mereka yang di sekeliling kita menjadi terbantu agar sama-sama bertahan di tengah resesi ini. Di sinilah peran kita sebagai Pahlawan Finansial sangatlah penting," Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto, di Jakarta, Senin (9/11/2020).
Baca Juga: Airlangga Bangga: Resesi Indonesia Paling Baik se-Asean
Sementara itu, Financial Trainer QM Financial, Emiralda Noviarti, mengatakan bahwa ada lima hal yang perlu dilakukan untuk menjadi pahlawan finansial di tengah resesi, yaitu periksa pintu penghasilan, atur ulang budget bulanan, amankan dana darurat, pastikan proteksi, dan periksa investasi.
"Lima hal itu haruslah dipahami oleh pahlawan finansial agar dapat bertahan sebelum bisa menolong orang lain," ucapnya. Lebih lanjut Emiralda menjelaskan, proteksi pintu penghasilan utama dapat dilakukan dengan menganalisis kondisi tempat bekerja dan mencari cara menjadi solusi agar bisnis dapat tetap berjalan. Jika dirasa perlu, temukan peluang pintu penghasilan lain.
Kedua, mengatur ulang bujet bulanan yang dilakukan dengan membagi pengeluaran dalam lima pos utama yaitu cicilan, rutin, menabung/investasi, sosial, dan lifestyle. "Kita perlu tetap berbelanja agar roda ekonomi terus berputar," tambahnya.
Meski di tengah resesi, membantu sesama yang membutuhkan tetap harus dilakukan. Ketiga, memiliki dana darurat yang mencukupi. Penting disadari bahwa di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian ini, dana darurat sangat penting.
"Untuk mendapat penghasilan tambahan, penting mengetahui perubahan perilaku konsumen yang saat ini lebih banyak di rumah saja, fokus pada hal mendasar, terkoneksi secara digital, dan memiliki empati sosial tinggi. Keempat, miliki proteksi dengan asuransi utama yaitu asuransi kesehatan dan asuransi jiwa," katanya.
Terakhir, kelima, tinjau ulang rencana dan performa investasi sesuai dengan tujuan finansial. Pahami instrumen investasi dan faktor risikonya agar bisa membantu tercapainya tujuan finansial dalam rentang waktu yang sudah kita tentukan sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: