Jadi Paling Berdarah, Kuburan Massal Warga Sipil yang Dibantai ISIS Bakal Dibongkar Irak
Pemerintah Irak berupaya membuka kuburan "Al-Khasfa" di Niniwe, utara Irak, tempat pemakaman sekitar 2.000 mayat warga sipil yang dibunuh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Anggota dewan Dewan Menteri Irak Saad Al-Abdali mengatakan kepada Assabah bahwa pembukaan makam itu membutuhkan "upaya internasional". Menurut dia, “Kuburan massal itu yang terbesar dan paling berdarah."
Baca Juga: Merinding, Kuburan Massal Korban ISIS Ditemukan di Irak
"Mayat-mayat itu dibuang secara vertikal dan kumulatif, yang berarti sisa-sisa tubuh dan tulang bercampur, sehingga sulit untuk mengidentifikasi para korban dan mengembalikannya ke keluarganya," ungkap Al-Abdali, dilansir Memo.
Pejabat Irak menjelaskan, tim khusus dalam penanganan kuburan massal telah mulai merencanakan penggalian.
Al-Khasfa terletak di barat daya kota Mosul, Irak utara, di daerah gurun yang ditinggalkan.
Pada Juli lalu, dilaporkan penemuan kuburan massal berisi sisa-sisa 600 mayat di Irak utara.
Pernyataan singkat yang dikeluarkan Direktorat Syuhada Provinsi Niniwe menyebutkan kuburan massal itu ditemukan di kawasan Al-Kesk, antara kota Mosul dan distrik Tal Afar, yang berisi sisa-sisa 600 jenazah.
Ketika otoritas Irak menguasai kota Mosul dari ISIS pada akhir 2017, mereka menemukan lusinan kuburan massal, tempat organisasi teroris itu mengubur orang-orang yang telah dieksekusi.
ISIS terus melakukan serangan di daerah tersebut meskipun pemerintah telah mendeklarasikan kemenangan atas kelompok teror tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, serangan oleh tersangka militan ISIS meningkat, khususnya di wilayah antara Kirkuk, Salahuddin dan Diyala, yang dikenal sebagai "Segitiga Kematian".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: