Analis politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun, menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu menemui langsung Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Amien Rais, para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan tokoh-tokoh lainnya. Baca Juga: Pak Jokowi, Suka Nggak Suka, Tawaran Habib Rizieq Harus Diterima, Bisa Bahaya Pak!
“Jokowi tidak harus menemui HRS, karena tidak ada yang mengharuskannya,” ujarnya, seperti dilansir, RMOL, Jumat (13/11/2020).
Lanjutnya, ia mengatakan jika Jokowi menemui Habib Rizieq, hematnya, malah akan memicu anggapan dari publik. Baca Juga: HAH! Izin Reuni 212 di Monas, Sudah ada di Meja Anies? Yang Bohong Berarti..
Yakni, Jokowi mengikuti langkah yang sudah dilakukan sejumlah tokoh yang sudah menemui HRS di kediamannya.
“Jika Jokowi lakukan itu (menemui Habib Rizieq), berarti Jokowi mengikuti cara Anies Baswedan,” tukasnya.
Diketahui sebelumnya, Habib Rizieq menyatakan pihaknya bersedia melakukan rekonsiliasi dengan Pemerintahan Jokowi.
Habib Rizieq meminta pemerintah untuk menyetop kriminalisasi ulama dan membebaskan beberapa tahanan.
“Ada teriak-teriak rekonsiliasi, mana mungkin rekonsiliasi bisa digelar kalau pintu dialog tidak dibuka. Buka dulu pintu dialognya, baru rekonsiliasi. Tak ada rekonsiliasi tanpa dialog, dialog penting,” kata Habib Rizieq seperti disiarkan You Tube FrontTV, Rabu (11/11).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil