Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra) menilai ucapan keras Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) yang menyebut Nikita Mirzani "l*nte" sebagai respons berlebihan.
Menurutnya, ucapan kasar itu tak pantas keluar dari mulut seorang pendakwah yang memiliki banyak pengikut loyal apalagi keturunan Nabi. Baca Juga: Polisi Panggil Anies Gara-Gara Hajatan Habib Rizieq: Diskriminasi, Hanya Memperburuk....
"Ucapan HRS seperti bunuh diri. Kita tidak tahu apa yang melandasi lidahnya menjadi ringan mengeluarkan tudingan itu. Ini jelas menurunkan derajatnya sendiri," kata Fadhli, Rabu (18/11/2020).
Menurut Fadhli, sebagai tokoh agama seharusnya pria yang akrab disapa Habib Rizieq ini menjaga komunikasi di depan umum dan tidak mudah mengumbar ujaran kebencian atau cacian terhadap siapapun.
Baca Juga: Anies Bakal Kena Sanksi Gara-Gara Hajatan Habib Rizieq? Kemendagri Bilang....
"Prinsipnya ya kalau tidak mau dikata-katain ya perlu menjaga sikap. Proporsinal, kalau seorang pendakwah ya tampilkanlah sebagai seorang pendakwah. Jangan sebagai seorang pendakwah yang ditampilkan justru lebih banyak yang lainnya," papar Fadhli.
Di sisi lain, Fadhli menilai ucapan Nikita Mirzani seperti menguak tabir bagaimana seorang HRS ini sangat dihormati oleh pengikutnya.
"Menghormati boleh, fanatik juga boleh tetapi jangan berlebihan lah. Apalagi sampai mengkultuskan. Seolah-olah bebas khilaf dan dosa. HRS juga tidak perlulah memposisikan diri seperti berada di menara gading yang tidak boleh dikritik, apalagi merasa benar sendiri," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih