Apakah kondisi luar angkasa benar-benar gelap dan hitam? Para peneliti astronomi punya jawaban dari pertanyaan itu.
Mengutip Republika, Jumat (20/11/2020), peneliti mencoba memanfaatkan pesawat New Horizons untuk mencari tahu jawaban pertanyaan tersebut. Sekadar informasi, New Horizons awalnya berfungsi untuk mengeksplorasi Pluto. Namun, ketika planet itu mengerdil pada 2015, New Horizon terus bergerak.
Saat ini, pesawat luar angkasa itu sudah berjarak lebih dari 4 miliar mil, sekitar 50 kali lebih jauh daripada jarak matahari ke Bumi.
Baca Juga: Hyundai Motor Group Lantik Euisun Chung sebagai Chairman
Baca Juga: Diduga Sengaja Perlambat Kinerja iPhone, Apple Kena Denda Segini!
Dari pergerakan New Horizons, terungkap kalau ruang angkasa penuh dengan debu-debu yang mendapat sinar dari matahari; yang akhirnya memantulkan cahaya ke semua langit.
Akan tetapi, pantulan cahaya melemah di bagian ruang angkasa yang jauh dari matahari. "Itu yang disebut langit kosong. Tak ada bintang redup, ada galaksi redup, tetapi terlihat acak," jelas Astronom National Optical Astronomy Observatory Arizona, Tod Lauer.
Lauer dan tim menghimpun gambar dari teleskop dan kamera di New Horizons. Kemudian, mereka menghapus seluruh sumber cahaya yang tampak. Hasilnya, hanya ada cahaya dari luar galaksi.
Dari situ, para peneliti pun kembali menghapuskan perkiraan sumber cahaya di luar galaksi. Setelahnya, terungkap kalau masih terdapat banyak cahaya asing.
"Faktanya, jumlah cahaya yang datang secara misterius itu hampir sama dengan smua cahaya yang masuk dari seluruh galaksi yang kita tau," jelas Astronom Space Telescope Scienc Institute di Baltimore, Marc Postman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: