Tren permintaan pemasangan panel surya terus meningkat. PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy), perusahaan pengembang panel surya (solar panel) asal Indonesia, pun secara serius membidik segmen residensial (perumahan) untuk mendorong pertumbuhan pelanggan.
Caranya, bekerja sama dengan sejumlah developer perumahan. Chief Commercial Officer SUN, Energy Dion Jefferson, mengatakan bahwa masih banyak masyarakat belum teredukasi tentang manfaat dari solar panel. Untuk itu, perusahaan bekerja sama dengan sejumlah asosiasi untuk menyosialisasikan fungsi solar panel itu.
Baca Juga: Permintaan Melonjak, Sun Energy Pacu Instalasi Panel Surya
"Kami terus melakukan edukasi ke pelanggan-pelanggan baru, dalam hal ini residensial. Kami sedang gencar masuk ke residensial karena residensial itu potensialnya sangat besar. Kami juga melakukan MoU denganĀ beberapa property devlioper untuk masuk ke bisnis residensial," kata Dion dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Namun demikian, perusahaan kata Dion tetap melayani permintaan pemasangan dari berbagai pihak di antaranya lembaga pemerintah, segmen industri dan komersial, serta lembaga pendidikan tinggi.
"Tidak ada sasaran khusus karena segala sektor bisa kami layani sesuai permintaan, dan terlebih demi meningkatkan pelayanan dan inovasi kepada para pelanggan di sektor perumahan, perusahaan kami kini memiliki lini bisnis baru yang bernama SUNterra," ucapnya.
Terkait harga pemasangan solar panel, Dion mengungkapkan sebenarnya biaya yang dikeluarkan relatif, tergantung dari banyak faktor. Di antaranya lokasi pemasangan dan juga kualitas teknologi yang digunakan.
Untuk itu, SUN Energy pun berupaya untuk memberikan solusi dengan dukungan sistem finansial no capex. Artinya, menyediakan 100% upfront capital investment untuk jasa pemasangan teknologi PLTS Atap. Dengan demikian, pelanggan bisa menikmati penghematan dari energi listrik yang dihasilkan mulai dari hari pertama dan mulai dari tanpa biaya.
"Dengan menggunakan PLTS atap, bisa menghemat pengeluaran lisrik PLN. Untuk sistem on grid yang kini bisa menggunakan meteran ekspor-impor untuk menjual kembali listrik yang dihasilkan oleh panel surya kepada PLN sehingga total pengeluran biaya listrik dapat terpangkas pada akhir bulan. Pengalaman dari klien, menunjukkan efisiensi bisa mencapai 30% biaya daripada pengeluaran sebelum menggunakan energi surya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: