Jaga Wilayah, Timur Tengah Bakal Kedatangan Pesawat Bomber B-52 AS
Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengerahkan pembom B-52 ke Timur Tengah. Militer AS mengatakan kehadiran pesawat pembom di kawasan itu sebagai sarana untuk mencegah agresi dan meyakinkan mitra dan sekutunya di wilayah itu.
Langkah itu dilakukan sehubungan dengan berita baru-baru ini tentang keputusan Trump untuk menarik pasukannya dari wilayah tersebut pada 15 Januari 2021, yang selanjutnya mengurangi kontingen menjadi sekitar 2.500 di Afghanistan dan di Irak.
Baca Juga: Pertama di Luar AS, Israel Terima Pesawat Uji Coba F-35I ADIR
Pada hari Selasa, pemerintahan Trump mengumumkan pemotongan pasukan di Afghanistan dan Irak pada 15 Januari sebagai akibat dari kesepakatan damai Trump dengan Taliban awal tahun ini. Penarikan pasukan AS juga merupakan janji kampanye Presiden Trump tahun 2016 untuk mengakhiri perang global yang sedang berlangsung oleh pasukan AS.
Komandan Angkatan Udara AS ke-9, Letnan Jenderal Greg Guillot, mengatakan dalam pernyataannya bahwa misi tersebut dilakukan oleh awak udara dengan "pemberitahuan singkat".
"Kemampuan untuk dengan cepat memindahkan pasukan ke dalam, keluar dan sekitar ruang komando untuk merebut, mempertahankan dan mengeksploitasi inisiatif adalah kunci untuk mencegah potensi agresi," katanya.
"Misi ini membantu awak pesawat pembom mendapatkan keakraban dengan wilayah udara dan komando kawasan, dan fungsi kontrol dan memungkinkan mereka untuk berintegrasi dengan pusat komando AS dan aset udara mitra, meningkatkan kesiapan keseluruhan pasukan gabungan," ia menambahkan seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (22/11/2020).
Misi ini bertepatan dengan kehadiran Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Sabtu di babak baru negosiasi perdamaian antara Taliban dan pemerintah Afghanistan, yang diadakan di Qatar.
Selama kampanye kepresidenan 2016, Trump membuat janji untuk mengakhiri "perang tanpa akhir" yang diperjuangkan oleh aset AS di luar negeri. Ia berjanji untuk menarik setidaknya sebagian dari pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan Afghanistan.
Trump mencapai kesepakatan dengan Taliban pada Februari lalu dan segera setelah itu AS memulai penarikan pasukan dari wilayah tersebut.(Baca juga:TalibanSambut Baik Pengurangan Pasukan AS di Afghanistan)
Saat ini jumlah personel militer AS sekitar 3.000 di Irak dan 4.500 di Afghanistan. Menurut pernyataan Pentagon, terakhir kali pembom B-52 'Stratofortress' berada di Timur Tengah adalah pada awal 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: