Meningkatnya permintaan jamu di tengah pandemi Covid-19 membuat salah satu mitra binaan PT Pertamina Gas Operation West Java Area, KWT Kenanga yang berlokasi di Dusun Kedawung, Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat terus berinovasi. Sebelumnya kelompok ini hanya memproduksi jamu botol siap minum, kali ini mereka memproduksi jamu bubuk kemasan siap seduh.
Local Hero Kelompok KWT Kenanga, Jubaedah mengungkapkan, dikarenakan jamu botol tidak tahan lama dan perlu ditempatkan dilemari pendingin, akhirnya kami mencoba membuat jamu serbuk kemasan. Selain tahan lama dan praktis, jamu ini juga lebih mudah untuk dipasarkan lebih luas. Baca Juga: Lewat Indonesia Local Brands Expo 2020, ASENSI Dukung Ratusan UMKM Go Digital
Wanita yang akrab disapa Mak Edah ini menjelaskan bahwa produk jamu mereka sudah mendapatkan sertifikasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) beserta produk-produk olahan lainnya. Baru-baru ini mereka juga berhasil menjual produknya ke masyarakat.
"Alhamdulillah, kemarin produk kita terjual senilai Rp 5jt. Ini semua juga berkat dukungan dari Pertagas yang selalu memberikan dukungan kepada kelompok kami,” ujarnya.
Selain jamu, kelompok KWT Kenanga juga memproduksi kerupuk yang merupakan makanan ringan khas di wilayah Jawa Barat. Akibat dampak pandemi Covid-19, usaha produksi kerupuk sempat terhenti karena kekurangan modal.
Manager Communication, Relations & CSR Pertagas, Elok Riani Ariza menjelaskan bahwa sebelumnya kegiatan produksi dilaksanakan di rumah Bu Jubaedah dengan fasilitas produksi terbatas dan lingkungan yang kurang higienis. Pertagas kemudian memberikan bantuan berupa pembangunan rumah produksi baru, alat produksi modern dan suplai bahan baku.
"Salut untuk KWT Kenanga, dengan bantuan fasilitas produksi kelompok mampu mengembalikan produksinya bahkan berinovasi ke produk baru jamu serbuk,” ujar Elok, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/11/2020).
Berkat bantuan dari Pertagas, produksi kerupuk dan jamu semakin produktif. Selain itu kini kelompok ini dapat memberdayakan Ibu-Ibu di sekitar Desa Tanjung yang tidak memiliki penghasilan tetap dan usia yang sudah tidak produktif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil